Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Ringankan Beban Umat, Pasraman Taman Prakerti Bhuana Sediakan Pelayanan

Pasraman
Suasana Pasraman Pasraman Taman Prakerti Bhuana

BALI TRIBUNE - Berbeda dengan harapan adanya crematorium untuk upacara pitra yadnya yang menuai pro- kontra. Untuk wilayah Kabupaten Gianyar, kegiatan ritual manusa yadnya justru memiliki banyak solusi.

Seperti halnya pelayanan umat yang ditawarkan Pasraman Taman Prakerti Bhuana (PTPB), Kelurahan Beng, Gianyar. Di pasraman ini, untuk meringankan beban krama dilakukan berbagai inovasi.

Sebutlah untuk kegiatan ritual metatah, bayuh sapuh leger secara massal, bebayuhan hingga perkawinan adat.

Menurut Pemilik Taman Prakerti Bhuana, Ida Bagus Putu Adi Suparta, Kamis (21/9) kemarin, pihaknya sudah  menyiapkan lahan seluas 1,2 hektare. Dengan harapan lokasi dimaksud dapat menampung sedikitnya 3 ribu umat. Termasuk pula lahan parkir seluas 25 are, yang dapat menampung 160 unit mobil.

“ Sebelumnya, kami hanya melayani pembuatan banten upakara. Tahun 2014, umat memintanya agar langsung melayani prosesi ritual,” ujarnya.

Diakuinya, dalam perkembangannya,  pesraman ini kemudian melayani segala jenis ritual secara gratis. Sayangnya, hal tersebut tidak dikehendaki sebagian umat mengingat, dalam keyakinan umat yadnya tidak akan memberikan pengaruh positif apabila orang yang menggelar ritual tidak mepunia.

Meskipun Pasraman Prakerti Bhuana ditujukan untuk keluarga ekonomi menengah ke bawah namun, dalam perjalanannya, banyak pejabat dan miliarder melangsungkan ritual di tempat itu.

“Ada pula yang menggelar  perkawinan. Konsep kami pelayanan umat. Bahkan tidak sedikit warga Negara asing juga melangsungkan ritual di sini, seperti dari Belanda, India, Pakistan dan sebagainya,” ujarnya.

Terkait ritual pernikahan, kata Gus Adi, hal ini dilakukan mengingat selama ini, pernikahan ala Hindu Bali kerap menimbulkan permasalahan komplek.  Mulai dari biaya preweding besar, biaya adat besar, sehingga banyak umat ngutang di LPD.
Akibatnya, setelah menikah mereka bingung mencari biaya melahirkan dan biaya untuk Hidup. Karena itupula, banyak pula keluarga yang dilanda ketidakhamonisan.
“Di sini, dengan biaya Rp 15 juta sudah lengkap, mulai dari natab gede hingga hidangan resepsi. Tapi hidangan resepsinya hanya untuk 100 orang saja,” ungkap Gus Adi.

Ia juga menegaskan, meskipun lebih dari 100 pasutri melangsungkan prosesi pernikahan di pasraman itu, mereka tidak melayani perkawinan secara missal.
Gus Adi berharap, ritual natab beten harus dilakukan di rumah. Ketika ritual natab gede dilakukan di pasraman ini, pengantin harus membawa surat resmi dari Desa Adat ataupun ditemani prajuru adat asal desa masing-masing.

wartawan
Redaksi
Category

Ganti Gas Saat Kompor Menyala, Dua Karyawan Rumah Makan Padang Mengalami Luka Bakar

balitribune.co.id | Tabanan - Dua orang karyawan rumah makan Padang di pinggir jalan Denpasar-Gilimanuk mengalami luka bakar. Satu di antaranya bahkan mengalami luka bakar dengan derajat serius karena terjadi pada bagian kepala dan sekujur tubuh.

Peristiwa itu terjadi di rumah makan Padang Surya Minang yang berada di lingkungan Banjar Jelijih Tegeh, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, pada Jumat (22/8) sore.

Baca Selengkapnya icon click

Gaungkan Ruang Hijau sebagai “Benteng Terakhir” di Canggu

balitribune.co.id | Mangupura - Di tengah derasnya pembangunan di Bali, Jiwa Community Garden menggelar acara "Preserve Canggu’s Green Oasis – Jiwa Garden’s Membership Launch Day", Sabtu (23/8). Acara ini bukan sekadar perayaan, tetapi sebuah seruan kolektif: bagaimana menjaga ruang hijau sebagai penopang kehidupan di tengah urbanisasi pesat.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tabrakan Maut di Jalur Denpasar-Gilimanuk, Satu Pengendara Motor Tewas

balitribune.co.id | Tabanan - Tabrakan maut terjadi di jalur Denpasar-Gilimanuk, lingkungan Banjar Bajera Kaja, Desa Bajera, Kecamatan Selamadeg pada Minggu (24/8) siang.

Dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 13.00 Wita itu, seorang pengendara motor tewas akibat tertabrak bus yang sedang melintas di jalurnya.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Gaya Hidup Instan, Utang Mencekik: Pentingnya Literasi Keuangan di Era Digital

balitribune.co.id | Fenomena pinjaman online (pinjol) makin marak jadi solusi instan saat kantong sedang tipis. Dari beli gadget terbaru, nongkrong di kafe kekinian, sampai sekadar bayar ongkos ojek online semua bisa “beres” hanya dengan beberapa klik. Masalahnya, kepraktisan itu sering berujung pada jeratan bunga mencekik dan utang yang menumpuk.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.