BALI TRIBUNE - Sejumlah pantai yang menjadi hilir sungai, kondisi nya memprihatinkan pasca guyuran hujan deras yang menyambung dalam beberapa pekan terakhir. Di Pantai Lebih, Gianyar, tumpukan rumpun bambu, kiriam aliran sungai kini mengusik pemandangan. Atas kondisi itu, petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gianyar dan petugas dari DLH Gianyar langsung terjun ke lokasi.
Dari ketarangan Ketua Nelayan Lebih, I Made Ana, Senin (26/2), sampah rumpun bambu kiriman ini berasal dari Sungai Udang-udang di sisi barat Pantai Lebih. Disebutkan, ada sebanyak dua rumpun bambu besar dan batang bambu lain yang berserakan di pantai yang merupakan salah satu obyek wisata ini. “Jika rumpun besar ini dibiarkan, selian merusak pemandngan juga akana mempengaruhi arus panati dan menggerus pasir,” terangnya.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gianyar bersama DLH Gianyar melakukan pembersihan terhadap sampah dua rumpun bambu tersebut. Satu pleton TRC dan personil DLH diturunkan guna mengevakuasi rumpun bambu tersebut, Senin (26/2) mulai pukul 07.30 hingga selesai.
Kepala BPBD Gianyar Anak Agung Oka Digjaya menyebutkan rumpun bambu yang hanyut dan memenuhi pantai adalah sejenis Bambu Duri. “Evakuasinya memakan waktu, karena duri dari rantingnya masih banyak dan mesti berhati-hati,” jelas Oka Digjaya.
Hingga pukul 10.30 , TRC BPBD Gianyar baru berhasil mengevakuasi satu rumpun bambu. Selain karena mulai panas terik, evakuasi bambu yang berduri tersebut memakan waktu lumayan lama. “Salah sedikit bisa tergores, disisi lain evakuasi juga lebih sulit menggunakan gergaji mesin kecuali batangnya besar,” tambahnya. Untuk evakuasi lebih lanjut akan dilaksanakan Selasa (hari ini) sampai rumpun bambu tersebut tuntas dibersihkan.
Lanjutnya, rumpun bambu ini hanyut pada malam sebelumnya, mengingat di Gianyar terjadi hujan dengan intensitas sedang. Sedangkan di hulu Sungai Udang-udang terjadi hujan deras sehingga terjadi banjir bandang yang menghanyutkan dua rumpun bambu besar dan pohon lainnya.