Rumput Lapangan Mudita Hancur, DLH Turunkan Puluhan Petugas | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 31 Desember 2024
Diposting : 29 December 2017 21:46
Agung Samudra - Bali Tribune
lapangan
MENATA- Petugas DLH lakukan menutup dan menata bagian rumput yang rusak menggunakan pasir.

BALI TRIBUNE - Pasca digunakan sebagi tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, kondisi rumput Lapangan Kapten Muditha Bangli sungguh memprihatinkan. Selain rumput lapangan yang hancur, di beberapa titik ditemukan lubang bekas galian.

Menyikapi kondisi itu, Dinas Lingkungan Hidup Kab Bangli menurunkan puluhan petugas untuk melakukan penataan kembali lapangan  kebanggaan masyarakat Bangli itu. “Puluhan petugas kebersihan dan pertamanan kita turunkan untuk melakukan penataan kembali lapangan,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ida Ayu Gde Yudi Sutha, Kamis (28/12).

Paparnya, pasca digunakan sebagai tempat berbagai kegiatan, kondisi rumput lapangan sangat memprihatinkan. Lapangan sempat digunakan sebagi tempat berlangsungnya berbagai kegiatan seperti turnamen sepak bola antar pelajar, hajatan politik yang mengahdirkan ribuan massa dan tempat  konser musik. ”Kondisi lapangan yang basah karena diguyur hujan dan kemudian digunakan untuk pertandingan sepak bola  membuat rumput mudah lepas  dari tanah ,sehingga banyak rumput yang mati,” ungkapnya.

Untuk proses penataan rumput, puluhan petugas diturunkan. Mereka menutup bagian rumput yang rusak dengan menggunakan pasir dan  dilanjutkan dengan pemupukan. Dalam proses penataan tidak boleh ada kegiatan apapun di dalam lapangan, dan menunggu  pulih kondisi rumput lapangan. “Dalam proses penataan ini, kita sudah bersurat ke bapak Sekda, agar dalam proses penataan, lapangan steril dari berbagai kegiatan,” ungkap Dayu Yudi.

Salah seorang petugas yang melakukan penataan lapangan, mengatakan pasca digunakan berbagai kegiatan, lapangan penuh dengan material krikil dan batu serta aspal.Tidak itu saja lapangan penuh dengan kubangan bekas galian. “Kalau bekas galian tidak ditutup tentu sangat membahayakan bagi warga yang melakukan aktifitas olah raga di dalam lapangan,” ujar pak dewa.

 Material yang berhasil diangkut dari dalam lapangan kurang lebih1 truk dan untuk pasir yang digunakan untuk menutup bagian rumput yang rusak hampir 2 truk. ”Membutuhkan waktu untuk mengembalikan kondisi rumput seperti sediakala, dalam proses penataan  lapangan harus steril dari berbagi kegiatan, kalau tidak akan tambah hancur,” ungkapnya.