Salurkan Bantuan PSBI, ARW Imbau Masyarakat Tidak Lalai Prokes | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 15 August 2021 22:42
ARW - Bali Tribune
Bali Tribune/ Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya (kiri) dan Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho.
balitribune.co.id | Denpasar  - Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Trisno Nugroho mengimbau masyarakat selalu taat Prokes.
 
“Gunakan masker semestinya, jangan di dagu. Tanpa disadari masker yang digunakan tidak pada tempatnya ketika penggunanya berbicara bisa saja terjadi droplet,” ujar Rai Wirajaya Saat menyalurkan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PS BI) di Banjar Gunung, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara, Jumat (13/8).
 
Itulah sebabnya ia menyarankan agar gunakan masker semestinya. Begitu juga masyarakat yang sudah divaksin jangan sampai lalai seolah merasa diri sudah kebal Covid-19.
 
 Terkait bantuan 2.500 paket sembako dari Bank Indonesia melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), Rai Wirajaya mengatakan, bantuan ini terlaksana sebagai tindak lanjut direalisasikannya proposal permohonan bantuan penanganan Covid-19 dari Banjar Gunung, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar Utara, oleh Bank Indonesia melalui Program Sosial Bank Indonesia kepada masyarakat yang membutuhkan.  
 
 Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Trisno Nugroho, menyampaikan sejak Juni 2021 kasus positif Covid-19 naik drastis dan masih ada kemungkinan naik lagi.
 
Berbagai upaya dilakukan pemerintah, mulai dari penerapan PPKM Darurat di Jawa Bali sejak 3 Juli 2021 dan terakhir pemerintah kembali memberlakukan perpanjangan PPKM Level 4 mulai tanggal 10 hingga 16 Agustus 2021 di Pulau Jawa-Bali.
 
Kebijakan tersebut tentu saja berdampak signifikan bagi masyarakat di Bali. Dampak yang paling terlihat dengan PPKM Darurat adalah penurunan kemampuan sosial ekonomi. Dampaknya, terjadi kesulitan pemenuhan kebutuhan dasar terutama pangan bagi masyarakat ekonomi ke bawah. Kesulitan tersebut berpotensi lemahnya imunitas masyarakat, sehingga upaya pencegahan Covid-19 tidak dapat dilakukan secara optimal.
 
Trisno Nugroho mengatakan, PPKM Darurat ini dalam jangka pendek sedikit menjadi pil pahit untuk perkembangan perekonomian, namun untuk jangka panjang akan menjadi recovery terbaik untuk perbaikan perekonomian Bali.
 
“Kebijakan itu akan menekan angka penyebaran Covid-19. Jika angka Covid-19 terkendali maka semakin mempercepat perbaikan perekonomian di Bali. Kami berharap bantuan yang kami berikan dapat bermanfaat bagi seluruh warga terdampak Covid-19,” sebutnya.