Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Sambut Trisuci Waisak, Umat Buddha Ikuti Tradisi ‘Pindapata’

Bali Tribune/Menyambut Trisuci Waisak, rombongan bhikkhu menyusuri Jalan Gunung Agung, hingga menuju Vihara Buddha Sakyamuni di Jalan Padang Udayana, Denpasar.

balitribune.co.id | Denpasar - Menyambut Trisuci Waisak, para umat Buddha serta ribuan warga Kota Denpasar antusias mengikuti tradisi pindapata, di mana para bhikkhu menerima donasi makanan, minuman, dan obat-obatan juga dana dari umat dan masyarakat, Rabu (1/5).

Prosesi pindapata yang digelar dari perempatan Jalan Wahidin, menyusuri Jalan Gunung Agung hingga Vihara Buddha Sakyamuni di Jalan Padang Udayana, Denpasar, mengundang perhatian ribuan warga lintas agama yang menyaksikannya. Pasalnya, rombongan bhikkhu ini berjalan tanpa alas kaki menyuri jalan sejauh 4 km dengan dikawal prajurit TNI (Babinsa) dan personel Polri (Sabhara dan Satlantas), serta puluhan panitia dari Vihara Buddha Sakyamuni.

Mewakili rombongan bhikkhu, Yang Mulia (YM) Saddhaviro Mahathera menjelaskan, prosesi pindapata ini bertujuan untuk melatih mengembangkan sifat luhur atau kedermawanan dan untuk melatih melepaskan apa yang telah dimiliki berupa materi, sehingga tidak menimbulkan kelekatan dalam kehidupan ini.

“Itulah sumber daripada kebahagiaan. Pindapata juga merupakan tradisi kehidupan zaman sang Buddha untuk memperoleh persembahan dana makan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil dari pindapata ini akan diseleksi dan digunakan untuk bakti sosial demi kemanusiaan dan kebaikan, agar semuanya mendapatkan manfaat dari gelar pindapata ini,” ujarnya.

Bersama para bhikkhu lainnya (YM Suvijano Mahathera, YM Sujano Thera, YM Jayadhammo Thera, YM Cittavaro Thera, YM Dhammaratano, YM Indamedho, YM Piyaratano, dan YM Bhikkhu Dhirajayo), YM Saddhaviro Mahathera menuturkan, seringkali masyarakat mempunyai asumsi yang belum tepat bahwa pindapata adalah para bhikkhu meminta-minta. Padahal, sesungguhnya bhikkhu bukan meminta, justru memberi kesempatran bagi umat dan masyarakat agar bisa melakukan perbuatan baik.

“Ingat, kebajikan tidak akan pernah bisa dilakukan, manakala tidak ada kesempatan. Semua orang ingin menjadi baik, tapi tidak mungkin bisa menjadi baik tanpa melakukan perbuatan baik,” tegasnya.

Umat melakukan pindapata katanya, sesungguhnya mempunyai pengertian dan keyakinan, di mana tanpa mempunyai pengertian akan berbuat baik dan keyakinan akan melakukan perbuatan baik, maka tidak mudah walaupun menyisihkan sebagian miliknya untuk berbuat baik. “Keyakinan dan pemahanan akan perbuatan baik itulah modal yang dimiliki, sehingga umat bisa melakukan gelar pindapata dan bakti sosial di masyarakat secara luas,” jelasnya.

Pindapatan sesungguhnya adalah sesuatu yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan para bhikkhu, seperi makanan, minuman, termasuk obat-obatan dan transportasi, agar para bhikkhu dalam melakukan tugas pembinaan kepada umat mendapatkan kemudahan karena didukung umat dalam gelar pindapata. Hal ini bisa dilakukan setiap hari, namun dalam skala besar seperti perayaan Waisak kali ini umat Buddha menggelar gema pindapata.       

Didampingi sejumlah pengurus, Oscar NW, selaku ketua dayaka sabha (pengurus) Vihara Buddha Sakyamuni mengatakan, pindapata dilaksanakan dalam serangkaian mahajata (peringatan HUT Vihara Buddha Sakyamuni) dan kegiatan “Sebulan Pendalaman Dhamma” jelang Trisuci Waisak 2563/2019, pada 19 Mei mendatang.

“Jika sebelumnya tradisi pindapata hanya dilakukan di lingkungan vihara, maka sejak tahun 2011 dilaksanakan di luar vihara. Hal ini memberi kesempatan yang lebih luas kepada umat atau masyarakat yang ingin berdana makan kepada bhikkhu, sekaligus untuk memperkenalkan tradisi pindapata kepada masyarakat luas,” jelas Oscar, seraya menjelaskan, seluruh hasil pindapata yang terkumpul, selain untuk kebutuhan para bhikkhu, juga akan disumbangkan melalui kegiatan bakti sosial ke sejumlah tempat yang membutuhkan, seperti panti asuhan dan yayasan sosial lainnya.

Yuvan P Gunawan, selaku ketua panitia peringatan Trisuci Waisak, menambahkan, berbagai kegiatan menjelang peringatan Trisuci Waisak dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada umat agar berbuat baik, dan dapat dijadikan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

Seiring matahari terbit, sejak pk.05.30 Wita, antusias umat Buddha dan ribuan warga lintas agama, termasuk beberapa wisatawan mancanegara berjejer di pinggir trotoar di depan rumah/tokp di sepanjang Jalan Gunung Agung, Denpasar. Sambil menyiapkan berbagai jenis dan bentuk donasi, mereka dengan sabar menunggu rombongan bhikkhu yang akan lewat untuk menerima donasi tersebut melalui bowl (mangkuk besar) yang biasa dibawa oleh bhikkhu. 

wartawan
Joko Mulyono
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Astra Motor Bali Bagikan 300 Paket Daging Qurban di Idul Adha 1446 H

balitribune.co.id | Denpasar – Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H, Astra Motor Bali menyalurkan 300 paket daging qurban sebagai wujud komitmen perusahaan dalam mendukung nilai-nilai sosial dan mempererat hubungan dengan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di Gudang Astra Motor Bali dan melibatkan partisipasi aktif dari karyawan yang tergabung dalam Ikatan Rohani Islam (Rohis).

Baca Selengkapnya icon click

Pembakaran Mobil di Nusa Penida, Polisi Dalami Dugaan Pelaku

balitribune.co.id | Nusa Penida - Kamis (5/6), sekitar pukul 21.50 WITA, sebuah mobil Daihatsu Xenia warna putih dengan nomor polisi DK 1565 JN terbakar di Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. Mobil tersebut milik I Kadek Mustika (34), warga Iseh, Desa Klumpu.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

V Residence: Bebas Banjir, Bebas Galau

balitribune.co.id | Kuta - Satu hal yang biasanya membuat kita mesti berpikir panjang saat memilih tempat hunian adalah, apakah rumah kita itu bebas banjir? Banyak perumahan menawarkan beragam fasilitas menggiurkan, tapi minim yang berani menjamin rumah yang kita beli tidak akan kebanjiran. Satu di antara yang berani menjamin bebas banjir itu adalah V Residence yang berlokasi di Jalan Bypass I Gusti Ngurah Rai, Kuta.

Baca Selengkapnya icon click

Telkomsel Perkenalkan eSIM: Teknologi Tanpa Kartu Fisik untuk Pelanggan

balitribune.co.id | Denpasar - Telkomsel terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan layanan digital terdepan bagi seluruh pelanggan Indonesia. Sebagai langkah nyata mendukung transformasi digital dan gaya hidup yang lebih praktis, Telkomsel mengajak seluruh pelanggan untuk beralih ke embedded SIM (eSIM), teknologi kartu SIM digital yang memungkinkan konektivitas tanpa perlu kartu fisik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.