balitribune.co.id | Tabanan - Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan Ny. Rai Wahyuni Sanjaya didaulat sebagai Bapak dan Bunda Asuh Stunting Kabupaten Tabanan. Hal itu diungkapkan oleh Kepala BKKBN RI dalam kegiatan Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 tingkat Provinsi Bali yang dilangsungkan di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan, Kamis (20/7).
Didaulatnya Bupati Tabanan, Sanjaya dan Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny Rai Wahyuni Sanjaya sebagai Bapak dan Bunda asuh stunting, juga tidak terlepas dari kontribusinya dalam menangani kasus stunting yang berhasil meraih 2 (dua) penghargaan penanganan stunting terbaik tingkat nasional. Yang mana, pengkuhan Bupati Tabanan dan Bunda Rai sebagai Bapak dan Bunda Asuh Stunting ditandai dengan penyematan selempang oleh Kepala BKKBN RI yang diwakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Sarles Brabar.
Kepala BKKBN Bali Sarles Brabar mengatakan, bahwa aspek sumber daya manusia memang penting dalam melakukan pembangunan. Oleh karena itu, pembangunan SDM menjadi pengarus utamaan strategi pembangunan bangsa Indonesia kedepan, strategi yang tepat akan mempercepat keakselerasian pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat serta SDM menjadi faktor kunci dalam memenangkan persaingan global yang semakin ketat.
"Kami sangat berterimakasih, bahwa Bali, indeks pertumbuhan Sumber Daya Manusianya sudah diatas rata-rata dan cukup baik, yang tentunya saya sebagai orang Papua tentu saya ingin belajar dan melihat secara langsung bagaimana kita memanfaatkan SDM itu, karena ini sebagai kunci utama. Maka BKKBN kali ini lebih cenderung untuk berkolaborasi, lebih meningkatkan program-program yang berorientasi kepada kualitas. Oleh karena itu, BKKBN secara khusus mengapresiasi prestasi yang sudah diraih oleh Kabupaten Tabanan, " ujarnya.
Bupati Sanjaya menyampaikan terimakasih khususnya kepada BKKBN RI, merupakan kebanggaan yang besar bagi Kabupaten Tabanan. Momentum Harganas yang mengusung tema Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju, menjadi sangat penting dimaknai sebagai sebuah semangat bersama dalam melakukan perubahan. Adapun beberapa strategi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tabanan adalah melalui program inovasi Semara Ratih dan Bungan Desa di Kabupaten Tabanan.
"Kebetulan kita di Tabanan memiliki program ataupun inovasi langsung turun di tengah-tengah masyarakat, melihat apa yang terjadi, apa yang dibutuhkan oleh masyarakat kita di Tabanan. Karena kita tahu, bahwa di Kabupaten Tabanan yang terdiri dari 640 ribu lebih masyarakat dari 133 Desa dan 349 Desa Adat dari 10 Kecamatan. Begitu luas bentangan Kabupaten Tabanan, dari ujung barat, timur, utara dan selatan, salah satu upaya pendekatan adalah melalui cara Berkantor di Desa," ujar Sanjaya.
Sanjaya mengatakan bahwa persoalannya bukan di hilir, tetapi di hulu, bagaimana harus dituntaskan dengan upaya kolaborasi dari berbagai sektor. Maka dari itu, melalui program inovasi Semara Ratih, bukan hanya memberikan Dokumen Kependudukan kepada pasangan pengantin, tetapi juga memberikan edukasi kepada calon pasangan, melalui konseling pra nikah, tes kesehatan dan lainnya, sehingga kedepan mampu melahirkan generasi yang sehat.
Ny. Rai Wahyuni Sanjaya yang didaulat sebagai Bunda Asuh Stunting, menyampaikan terimakasih dan kebanggaannya kepada pihak BKKBN serta seluruh pihak terkait. Dalam beberapa tahun terakhir dikatakan pihaknya telah berupaya keras untuk memastikan anak-anak mendapatkan makanan yang kaya nutrisi, vitamin, mineral dan lainnya, hingga kegiatan itu selalu dijabarkan dalam setiap kegiatan PKK berkolaborasi dengan Pemkab Tabanan dan seluruh jajaran.
Pemberian makanan tambahan selalu intens dilakukan, begitu juga perhatian pada pemantauan pertumbuhan, penanganan infeksi dan penyakit, kebersihan dan sanitasi, pendidikan dan dukungan bagi para ibu agar memiliki pengetahuan tentang pola makan sehat, pemberian ASI serta perawatan bayi yang mumpuni, hingga edukasi dan sosialisasi terkait stunting terus intens dilakukan bersama dengan seluruh jajaran. Bunda Rai sangat meyakini, pencegahan stunting memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk keluarga, pemerintah, masyarakat maupun lembaga kesehatan.