Satu Pasien Positif Covid-19, Puluhan Staf Puskesmas I Denpasar Barat Dikarantina | Bali Tribune
Diposting : 2 June 2020 15:08
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune / LENGANG - Suasana di Puskesmas I Denpasar Barat nampak lengang pasca adanya satu orang pasien yang dirawat di puskesmas setempat dinyatakan positif Covid-19.
balitribune.co.id | Denpasar - Sebanyak 23 orang staf di Puskesmas I Denpasar Barat (Denbar) di Jalan Gunung Rinjani, Tegal Harum, Denpasar dikarantina. Karantina terhadap puluhan staf puskesmas ini merupakan buntut dari adanya satu orang pasien yang dirawat di puskesmas setempat dinyatakan positif Covid-19 setelah hasil swabnya keluar, Senin (1/6). 
 
Kepala Puskesmas I Denbar, dr. Lina Muji Rahayu yang dikonfirmasi, Selasa (2/6) siang membenarkan adanya informasi seorang pasien yang dirawat di Puskesmas I Denpasar Barat positif Covid-19. Akibat adanya pasien positif Covid-19 tersebut, sebanyak 23 orang dari 59 orang staf di Puskesmas I Denpasar Barat  yang sempat kontak langsung dengan pasien harus menjalani karantina di rumah singgah maupun isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. 
 
Selain itu dikarenakan banyak staf yang melakukan kontak langsung dengan pasien, maka pelayanan di Puskesmas I Denbar pun dibatasi. "Pasien ini dari Tegal Harum. Ini waktunya lumayan lama pasien ini kontrol ke Puskesmas kami, hampir sebulan. Sehingga banyak staf kami yang sempat kontak langsung sehingga untuk mengurangi resiko, pelayanan kami batasi. Puskesmas ini tidak ditutup, hanya pembatasan saja,” kata Rahayu.
 
Meski pelayanan puskesmas tidak ditutup, namun jam pelayanan dibatasi hingga pukul 11.00 wita. Pelayanan Poliklinik Umum juga dipindahkan ke Puskesmas Denbar II  dan Puskesmas Denut II. Sementara untuk pelayanan imunisasi dan ibu hamil dipindahkan ke Puskesmas Pembantu Tegal Harum.
 
Dikatakan, dari 23 staf yang sempat kontak tersebut, 3 orang merupakan dokter, 7 orang perawat, dan 13 orang staf lainnya. "Untuk bidan tak ada yang kontak, bidan semua aman,” katanya.
 
23 orang staf tersebut pun sudah menjalani swab tes yang pertama hari ini dan selanjutnya mereka menjalani isolasi mandiri maupun dikarantina di rumah singgah yang disediakan Pemkot Denpasar. “Yang di rumahnya memungkinkan dilakukan isolasi mandiri di rumahnya, kalau yang tidak (memungkinkan,-red) melakukan isolasi di tempat yang disediakan Pemkot Denpasar,” katanya.
 
Untuk pembatasan pelayanan ini direncanakan dilaksanakan selama tujuh hari. Jika hasil swab tes kedua semua staf tersebut dinyatakan negatif, maka pelayanan akan kembali normal.