BALI TRIBUNE - BENCANA alam berupa tanah longsor, banjir dan pohon tumbang akibat cuaca ekstrim yang melanda Kabupaten Badung dalam sebulan terakhir menimbulkan kerugian yang cukup besar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, nominal kerugian ditaksir mencapai Rp 3.223.000.000. Kerugian terbesar adalah rusaknya infrastruktur jalan dan ambruknya sejumlah bangunan.
“Iya, kerugian diakibat kerusakan yang disebabkan bencana alam, seperti tanah longsor, banjir dan pohon tumbang sekitar Rp miliar lebih,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung, dr. Ni Nyoman Ermy Setiari belum lama ini.
Kata dia, ada sebanyak 62 titik kejadian, dengan bencana paling banyak pohon tumbang, yakni mencapai 17 kejadian. Kemudian terjadi banjir sebanyak 10 titik, tanah longsor 15 titik, kebakaran 9 titik, senderan jebol 5 titik, dan tembok rumah longsor 3 titik.
"Kerugian besar karena di beberapa titik ada pelinggih roboh, jalan jebol, dan jalan rusak,” jelasnya.
Atas kejadian itu, dr Ermy mengaku sudah melakukan penanganan. untuk infrastruktur yang rusak pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan OPD terkait. “Saat ini semua sudah ditangani,” tegas dr Ermy.
Ia pun mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan tanggap terhadap bencana, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. "Masyarakat kami imbau selalu waspada, sehingga bencana yang terjadi tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” pungkas pejabat berkaca mata ini.