Diposting : 3 March 2024 18:54
ANA - Bali Tribune
balitribune.co.id | Mangupura - Pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024 sudah di depan mata. Meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi belum mengumumkan hasil Pemilu serentak Pilpres dan Pileg, namun sejumlah partai politik di Bali sudah mulai bersiap untuk menghadapi Pilkada.
Seperti halnya di Kabupaten Badung. Sejumlah nama sudah digadang-gadang bakal meramaikan bursa calon bupati/wakil bupati di Pilkada Badung. Mereka bahkan sudah mulai mensosialisasikan diri baik lewat media sosial maupun baliho dengan balut ucapan Hari Raya Galungan dan Kuningan serta Nyepi.
Adapun nama-nama yang santer beredar bakal berebut kursi Badung satu diantaranya seperti I Wayan Suyasa yang Ketua DPD Golkar Badung. I Wayan Disel Astawa, Ketua DPC Gerindra Badung. Kemudian ada I Wayan Adi Arnawa yang saat ini menjabat sebagai Sekda Badung.
Sementara dari PDIP cukup banyak nama sebenarnya yang muncul, namun yang paling santer adalah I Bagus Alit Sucipta, peraih suara terbanyak Caleg PDIP Badung untuk DPRD Bali. Kemudian ada I Putu Parwata Sekretaris DPC PDIP Badung dan I Gusti Agung Anom Gumanti Ketua Fraksi PDIP DPRD Badung yang pernah menjadi Ketua Tim Pemenangan GiriAsa di Pilkada Badung 2019.
Namun, dari deretan nama tersebut sejauh ini hanya Ketua DPD Golkar Badung I Wayan Suyasa yang terang-terangan sudah pasti maju memperebutkan kursi Bupati Badung. Suyasa yang juga Wakil Ketua DPRD Badung ini bahkan mengaku optimis bisa maju lantaran sudah mendapat “surat sakti” dari induk partainya.
Kemudian dari raihan kursi di Pemilu 2024, Golkar juga sudah memastikan tiket untuk bisa mengusung calon sendiri di Pilkada Badung. Dimana berdasarkan perhitungan sementara Golkar Badung berhasil meraih 11 kursi DPRD Badung yang artinya raihan kursi partai beringin sudah diatas 20 persen.
“Dengan raihan 11 kursi ini maka Golkar sudah bisa mengusung calon sendiri di Pilkada Badung. Dan saya siap untuk maju apabila ditugaskan partai,” ujar Wayan Suyasa saat acara pembagian daging babi di Kantor DPD Golkar Badung belum lama ini.
Pihaknya pun mengajak kader dan caleg-caleg Golkar baik yang terpilih sebagai anggota DPRD Badung periode 2024-2029 maupun yang gagal agar tetap menyatukan barisan untuk menyongsong Pilkada Badung 2024.
“Suara diatas 20 persen ini adalah modal kita untuk duduk di pemerintahan dengan merebut Badung satu,” katanya.
Pihaknya pun tidak akan memilih lawan dalam Pilkada nanti. “Siapapun lawannya kami hadapi secara politik. Dan kami berharap PDIP sebagai partai pemenang pemilu mau menugaskan kadernya untuk maju,” katanya.
Termasuk bila menghadapi Gus Bota (I Bagus Alit Sucipta) sebagai peraih suara terbanyak di Badung sekalipun Suyasa mengaku kesiapannya.
“Kami siap. Secara politik kami siap bersaing,” tegasnya.
Sementara itu Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa sejauh ini belum menyampaikan statemen resmi terkait maju di Pilkada Badung. Namun dengan banyaknya baliho bergambar orang nomor tiga di pemerintahan Bupati Badung Giri Prasta itu menandakan bahwa Adi Arnawa juga sudah mengambil ancang-ancang untuk maju di Pilkada Badung.
Berbeda dengan Ketua DPC Gerindra Badung I Wayan Suyasa yang bernada sama dengan Wayan Suyasa. Politisi asal Ungasan yang dipastikan mengamankan tiket kembali duduk di DPRD Bali ini juga mengaku siap untuk tarung di Pilkada Badung.
“Saya siap maju sebagai calon bupati Badung,” ujarnya di sejumlah kesempatan.
Lantas bagaimana dengan PDIP? Meski PDIP sebagai partai pemenang Pemilu, namun sejauh ini kader partai banteng belum berani terang-terangan seperti Golkar dan Gerindra. Pun begitu, nama-nama kader banteng sudah mulai beredar. Mulai dari I Bagus Alit Sucipta, Putu Parwata, I Gusti Anom Gumanti bahkan putra Bupati Badung Giri Prasta, Made Bima Nata turut disebut-sebut. Hanya saja para punggawa partai besutan Megawati ini belum berani berstatemen resmi ke publik. Saat ini nama-nama mereka baru hanya sebatas meramaikan media sosial dan baliho jalanan.
Sekretaris DPC PDIP Badung I Putu Parwata yang dikonfirmasi, Jumat (1/3), mengaku pihaknya saat ini masih menunggu hasil final Pilpres dan Pileg di Badung. Setelah itu pihaknya baru akan meminta arahan ke induk partainya berkaitan dengan Pilkada Badung.
“Bagaimana pun negara sudah mengatur bahwa tahun politik di 2024 ini, untuk pilkada juga akan dilaksanakan pada September. Karena itu, kami akan menunggu arahan dari DPP,” ujarnya.
Berdasarkan data-data yang dibaca dan dilihat nanti oleh DPD dan DPP, ujar Putu Parwata, tentu pihaknya sebagai struktur partai akan diberi arahan. “Jadi sabar dulu, kita menunggu arahan dan menunggu strategi apa yang harus diambil oleh DPP,” kata Parwata.
Berdasarkan pengalaman, lanjut Ketua DPRD Badung ini, partainya juga akan melakukan simulasi dan melihat fakta dan data yang ada di lapangan dari Pilpres dan Pileg.
Pihaknya pun meyakini partai akan memberikan prioritas kepada kader untuk maju Pilkada. Kemudian kalau ada di luar kader mungkin menjadikan pertimbangan dengan catatan bahwa orang itu memang mempunyai nilai-nilai lebih yang diyakini akan berkontribusi untuk masyarakat dan untuk partai. Tentunya untuk kemenangan partai.
“Pasti PDI Perjuangan ini merebut kemenangan. Karena itu, kita harus hati-hati dan kita harus cek and recheck supaya benar-benar orang-orang yang terpilih nanti memenangkan pilkada Badung ini akan bisa mengawal kelanjutan pembangunan Badung dan melanjutkan kesejahteraan daripada Badung ini,” terangnya.
Pihaknya pun tidak ingin meleset dalam Pilkada kali ini, oleh karena itu perlu kehati-hatian dalam mengambil keputusan.
“Ini sedikit agak ekstra sehingga perlu kesabaran,” ucapnya.
Disinggung soal nama-nama yang sudah muncul, Parwata menyebut belum ada nama pasti.
“Hingga kini mengenai nama-nama belum, tapi kader jadi prioritas. Jikapun di luar kader tentu ada pertimbanan khusus dari partai,” pungkasnya.