Diposting : 13 June 2018 20:48
redaksi - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster menegaskan komitmennya terhadap pemberdayaan dan penguatan desa pakraman. Program penguatan desa pakraman itu menjadi salah satu program prioritas Wayan Koster yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).
Dalam bidang adat, agama, tradisi, seni dan budaya Bali, Koster telah menyiapkan program dengan matang. Pertama, ia ingin melakukan revisi terhadap Peraturan Daerah (Perda) mengenai Desa Pakraman.
"Namanya kita kembalikan menjadi desa adat. Kedudukan, fungsi dan kewenangannya akan diperkuat," kata Koster saat bertatap muka dengan ratusan warga Desa Pakraman Kerta Jaya, Kelurahan Pendem, Kabupaten Jembrana, Minggu (10/6) lalu.
Koster ingin desa adat nantinya memiliki kewenangan luas untuk mendidik karakter, menempa jati diri dan integritas moral manusia Bali. Untuk itu, ia ingin desa adat melaksanakan program pendidikan berbasis agama Hindu mulai dari tingkat PAUD, TK bahkan hingga SD dan tingkat lanjutannya. Untuk menjalankan fungsi dan kewenangannya, Koster akan memberi bantuan Rp 300 juta untuk desa adat.
"Desa adat akan diperkuat kedudukan dan kewenangannya. Bantuan masing-masing desa adat per tahun Rp300 juta. Sudah saya hitung anggarannya," ungkapnya.
Kedua, dalam penyelenggaraan pendidikan karakter, menempa jati diri dan intgritas moral manusia Bali, Koster komit membangun wantilan untuk desa adat se-Bali. Tak tanggung-tanggung, tak hanya ingin sekadar wantilan berdiri tegak saja.
"Yang bagus buat. Karena di wantilan itulah nantinya tempat untuk menempa jati diri, mendidik karakter dan integritas moral anak-anak kita," ungkapnya.
Desa adat yang belum memiliki wantilan, tegas Koster, Pemprov Bali nantinya akan menggelontorkan anggaran membangunnya. Bagi desa adat yang sudah memiliki wantilan namun ingin membuat yang lebih besar, Koster juga siap memfasilitasi dan mengalokasikan anggaran.
Begitu juga bagi desa adat yang sudah memiliki wantilan cukup memadai dan ingin direnovasi, Koster meminta segera mengajukan kelak ketika ia terpilih sebagai Gubernur Bali.
Ketiga, Koster juga ingin desa adat memiliki seperangkat gamelan dan gong untuk sarana berkesenian. "Lengkap dia, megenep, nanti sama seragamnya kalau perlu," tegas Koster.
Keempat, Koster akan mengangkat tenaga kontrak dari desa adat setempat untuk mengajar segala hal yang berkaitan dengan adat, agama, tradisi, seni dan budaya.
Selain empat program populis itu, Koster juga masih memiliki program bantuan untuk pura, ngaben massal dan metatah massal. Koster juga berkomitmen terhadap hotmix jalan desa seluruh Bali serta sejumlah program unggulan lainnya untuk memperkuat peran desa adat sebagai benteng budaya Bali sesuai konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Di bagian lain, Koster menerima kebulatan tekad dari Desa Pendem dan Desa Mendoyo, Dangin Tukad. Koster menerima dukungan didampingi Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Jembrana Made Kembang Hartawan, Putu Artha (kader PDIP yang juga Bupati Jembrana), Made "Lolak" Arimbawa (DPP Hanura), anggota Fraksi PDIP DPRD Jembrana, perwakilan partai pengusung dan sejumlah tokoh masyarakat.
Di hadapan ratusan warga yang hadir, Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Jembrana Made Kembang Hartawan menegaskan bahwa setelah disurvei oleh dua lembaga survei independen dan kredibel, Koster-Ace dinyatakan telah menang dengan raihan 65 persen suara.
"Masih ada waktu 17 hari lagi, mari kita gas dan genjot lagi agar bisa menang 70 persen. Maka itu, kita ajak saudara-saudara yang lain untuk memilih Koster-Ace. Karena Pak Koster kerjanya sudah terbukti untuk pembangunan Jembrana," tegasnya.
Koster yang menerima pernyataan dukungan wargan Kerta Jaya, Kelurahan Pendem yang terdiri dari 4 banjar tersebut, mengucapkan terimakasih atas dukungan yang telah diberikan. "Suksma sampun nyarengin Titiyang dalam rangka Pilgub Bali 2018. Astungkara Tiyang terpilih, akan ikut bersama-sama membangun Jembrana agar masyarakatnya sejahtera," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ratusan warga bersama sejumlah perwakilan tokoh masyarakat yang hadir menyatakan kebulatan tekad siap memenangkan Koster-Ace dengan suara mutlak pada Pilgub Bali 27 Juni 2018 ini. Selain itu untuk mengungkapkan rasa kebahagian warga atas kehadiran Koster, pada kesempatan itu dipersembahan Tarian Pergu yang hampir punah seperti halnya Jegog sebagai kesenian khas asli Jembrana.