Selangkah Lagi Basket Putra Lolos PON | Bali Tribune
Diposting : 2 July 2019 14:15
Djoko Purnomo - Bali Tribune
Bali Tribune/ Tim basket putra Bali saat mengalahkan Kalteng sehari sebelumnya.
balitribune.co.id | Denpasar - Tim basket putra Bali tinggal selangkah lagi menuju PON XX/2020 Papua. Kepastian itu didapat setelah di partai terakhir Pool C Pra-PON Basket 2019, Senin (1/7), sukses mengalahkan Sulawesi Selatan dengan skor 76-65 di Jerz Stadium, Tangerang. Kini, Bali tinggal menunggu pemenang antara Yogyakarta dan Sulawesi Utara pada Kamis (4/7).
 
Pelatih tim basket putra Pra-PON Bali, IGN Rusta Wijaya saat dikonfirmasi kemarin menjelaskan, laga ini sesuai dengan prediksinya yakni berjalan sengit. Saling kejar-kejaran poin terjadi di tiap kuarter.
 
Di kuarter I, Bali unggul 20-11. Kemudian di kuarter II, meski sempat mendapat perlawanan, Bali berhasil menjauh dengan poin 36-24. Dan yang paling menegangkan justru di kuarter III. Sulawesi Selatan berhasil mengejar ketertinggalan, meskipun belum bisa menyalip. Alhasil, kuarter III tetap milik Bali, namun dengan skor tipis 49-42. Barulah, di kuarter IV, Bali memastikan menang sekaligus memuncaki Pool C dengan skor akhir 76-65.
 
"Dari penilaian kami, anak-anak main bagus, hanya saja masih terburu-buru dalam melakukan serangan. Padahal, sudah diinstruksikan untuk bermain tenang. Tapi itu tak masalah," ujar Rusta Wijaya.
 
Ditambahkannya juga, selain penampilan pemainnya yang sukses mengaplikasikan instruksi dari pelatih, kunci lainnya ialah penerapan strategi. Rusta mengaku sudah mengetahui kekuatan yang dimiliki Sulawesi Selatan setelah melihat dari dua pertandingan yang dijalani lawannya tersebut.
 
Pihaknya tinggal fokus menatap laga selanjutnya. Jika berhasil menang, maka dipastikan tim putra Bali melaju ke PON 2020. Dan yang spesial tentunya jika hal itu terjadi, Rusta Wijaya menjadi pelatih dan pemain yang sukses menembus PON.
 
Sekedar catatan, di 2004 lalu saat PON digelar di Palembang, Rusta Wijaya merupakan salah satu pemain tim basket putra PON Bali.
 
"Hanya saja kami mengkhawatirkan feel anak-anak yang hilang karena jeda terlalu lama. Tapi, kami terus memotivasi kepercayaan diri mereka sembari membenahi kekurangan yang terlihat selama tiga kali berlaga," tandas Rusta Wijaya.