Sempat Menghilang, WNA Ditemukan Tewas Mengambang di Air Terjun Canging | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 17 November 2020 18:45
Khairil Anwar - Bali Tribune
Bali Tribune / EVAKUASI - Tim SAR Buleleng sedang melakukan proses evakuasi jenazah seorang WNA bernama Pablo dibantu warga sekitar dan sejumlah aparat kepolisian.
balitribune.co.id | SingarajaTim SAR bersama aparat kepolisian berhasil menemukan jenazah warga negara asing (WNA) yang sebelumnya dikabarkan menghilang. WNA bernama Pablo Augusto (38) asal Argentina itu ditemukan mengambang di air terjun Canging, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Selasa (17/11).
 
Sejumlah sumber menyebutkan, sebelum dikabarkan hilang Pablo bersama sekitar 20 orang keluarganya dan kerabatnya sempat berkemah di sekitar air terjun, Sabtu (14/11). Dan esok harinya Minggu (15/11) saat akan pulang, keluarganya mendapati Pablo sudah tidak ada di lokasi.
 
Pencarian pun dilakukan dengan menyisir tempat disekitar perkemahan. Sekian lama pencarian itu tak membuahkan hasil. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihak keluarga melaporkan hilangnya Pablo ke pihak pengelola air terjun. Mendapat laporan tersebut, dilakukan pencarian bersama oleh Kelompok sadar wisata (Darwis), Perbekel Desa, aparat desa dan masyarakat desa setempat. Pencarian terkait keberadaan Pablo hingga Senin (16/11) belum ditemukan. Sehingga polisi meminta bantuan kepada Pos SAR Buleleng untuk melakukan pencarian. Ujungnya, Selasa (17/11), keberadaan Pablo ditemukan sekitar pukul 12.40 wita dalam keadaan tewas mengambang.
 
Kordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Buleleng, Dudi Librana Marjaya mengatakan, jenazah korban ditemukan dalam kondisi mengapung di sungai air terjun Cemara, tak jauh dari lokasi air terjun. Jenazah telah dievakuasi untuk dibawa ke RSUD Buleleng menggunakan mobil ambulance milik PMI Buleleng. ”Korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, jenazah pun sudah dievakuasi dibawa ke RSUD Buleleng menggunakan mobil ambulance PMI,” terang Dudi Librana Marjaya.
 
Kanit Reskrim Polsek Sukasada, Iptu Dewa Sudiasa saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Ia juga membenarkan korban sempat menghilang sebelum ditemukan tewas. ”Korban sempat melakukan kegiatan camping di sekitar air terjun. Dan korban diketahui hilang, ketika rombongan hendak pulang,” jelasnya.
 
Selama proses pencarian diradius 2 kilometer dari titik lokasi, melibatkan satu anjing pelacak bersama petugas Sar Buleleng. Hanya saja saat ditemukan, Pablo sudah meninggal dunia, dengan posisi mengambang di air.
 
“Penyebab pastinya kami belum mengetahui yang mengakibatkan korban tewas. Apakah karena tenggelam, atau karena faktor lainnya. Saat ini, jenazahnya sudah dievakuasi ke ruang jenazah RSUD Buleleng. Rencana, jenazah mau dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab tewasnya korban. Dan saat ini tengah menunggu persetujuan pihak keluarga korban,” kata Iptu Sudiasa.
 
Menurut Iptu Sudiasa, Pablo sebelumnya memiliki riwayat depresi dan sudah tinggal di wilayah Ubud, Gianyar selama 9 tahun bersama keluarga. Sewaktu di Tabanan, Pablo juga sempat menghilang beberapa hari namun kembali pulang. ”Informasi dari keluarga, korban mengalami depresi dan pernah mengalami hal yang sama, menghilang sewaktu berada diwilayah Tabanan. Hanya saja, waktu itu korban pulang dengan sendirinya. Kami menyangka lemahnya pengawasan keluarga dan ditambah korban memiliki riwayat depresi,” tandas Iptu Sudiasa.