Sikapi Ubud Macet, Kasat Lantas AKP Bhayangkara Libatkan Tokoh Ubud | Bali Tribune
Diposting : 8 February 2023 20:46
ATA - Bali Tribune
Bali Tribune/ DISKUSI - Satlantas Polres Gianyar bersama tokoh Puri Agung Ubud, tokoh adat dan masyarakat Ubud.

balitribune.co.id | Gianyar - Menyikapi kondisi lalu lintas di Ubud yang selalu macet, Satlantas Polres Gianyar menggelar Fokus Group Discussion. Melibatkan palingsir Puri Agung Ubud, tokoh adat dan masyarakat Ubud, beragam embrio kemacetan pun diungkap di Wantilan Pura Desa Ubud, Rabu (8/2/2023).

Beragam faktor penyebab kemacetan menyembul dalam diskusi itu. Yang mencolok adalah maraknya parkir liar di bahu Jalan Raya Ubud yang sempit. Salah seorang warga Ubud, Wayan Eka mengakui ada beberapa warga yang kerap parkir di bahu jalan. Namun tak lebih dari lima persen dari total kendaraan yang parkir di bahu jalan selama ini. Dan, kata dia, warga Ubud yang parkir di bahu jalan itu sengaja melakukannya, akibat kesulitan memasukan kendaraan ke garase rumahnya, karena jalan masuknya ditutup oleh sopir transportasi yang mencari sesuap nasi ke Ubud, yang notabene bukan warga Ubud. " Jika dikosongkan, maka akan ada sopir dari luar Ubud mengklaim lahan kosong itu wilayahnya, dan takutnya, yang memiliki rumah di sana justru tidak bisa parkir," ungkap Eka.

Pengelingsir Puri Agung Ubud, Tjokorda Gede Putra Sukawati juga mengatakan hal senada. Dirinya kerap kesulitan memasukkan kendaraannya ke garase, karena ditutup oleh parkir liar yang notabene bukan kendaraan milik warga Ubud. Namun ia ewuh pakewuh, karena jika ditegasi, pihaknya takut akan menyulut emosi. Karena itu, Cok Putra pun kerap memilih mengalah dengan mencari tempat parkir di tempat lain, tentunya yang tidak melanggar aturan. "Jadi, saya meminta agar bapak-bapak di kepolisian agar benar-benar memfungsikan rambu-rambu yang ada. Supaya rampu larangan parkir di Ubud tidak hanya menjadi hiasan," harapnya.

Kasatlantas Polres Gianyar AKP Muhammad Bhayangkara Putra Sejati mengatakan, ia baru menjabat di Gianyar sekitar tiga pekan, dan bertepatan dengan mulai pulihnya pariwisata. Karena itu, kondisi lalu lintas pun kembali padat, terutama di Ubud. Dalam mengurai kemacetan ini, ia meminta solusi pada masyarakat dan tokoh Ubud. "Persoalannya tadi sudah cukup jelas. Dimana kemacetan ini akibat jalan yang sempit diperparah oleh maraknya parkir liar di bahu jalan. Rambu-rambu larangan parkir yang ada tidak diindahkan," ujarnya.

Pasca diskusi ini, pihaknya pun akan langsung menindak lanjuti. Yakni tindak lanjut bisa berupa derek atau teguran. "Jadi dalam waktu dekat ini, kami koordinasi dengan Dishub. Kami laksanakan penertiban di sepanjang jalan yang ada latangan parkir. Tindakannya bisa dilakukan dengan penderekan atau teguran. Baik itu motor maupun mobil. Anggota kita akan standby dari pagi sampai malam, juga ada patroli menyisir di sepuran wilayah Ubud," ujarnya.

Bhayangkara meminta kerjasama semua pihak, untuk menciptakan kenyamanan berlalu lintas yang dapat dirasakan baik oleh wisatawan maupun masyarakat itu sendiri. "Kami butuh kerjasama semua pihak dalam menciptakan kelancaran berlalu lintas ini," ujarnya.