Sosialisasi Gerakan Cerdas Memilih, LPP RRI Gelar Lomba Bondres Se-Bali | Bali Tribune
Diposting : 27 February 2019 19:14
Djoko Purnomo - Bali Tribune
Bali Tribune/ Anggota Dewan Pengawas LPP RRI Dwi Hernuningsih.
Bali Tribune, Denpasar - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) menggelar kegiatan bertajuk "Sosialisasi Gerakan Cerdas Memilih Melalui Lomba Bondres se-Bali". Kegiatan yang berlangsung di Panggung Terbuka RRI Denpasar, Selasa (26/2) tersebut dibuka Direktur Informasi dan Komunikasi Politik Hukum dan Keamanan pada Kementerian Komunikasi dan Informatika Bambang Gunawan. 
 
Turut hadir Anggota Dewan Pengawas LPP RRI Dwi Hernuningsih, Anggota KPU Bali I Gede John Darmawan, Anggota Bawaslu Bali I Wayan Wirka, dan Kepala LPP RRI Stasiun Denpasar, Sophia Endang Widowati. Lomba bondres dalam sosialisasi gerakan cerdas memilih ini diikuti 9 kelompok tingkat pelajar dan mahasiswa. 
 
Anggota Dewan Pengawas LPP RRI Dwi Hernuningsih mengaku sengaja membalut gerakan cerdas memilih dengan lomba bondres. Menurutnya, seni dan budaya adalah bahasa universal yang mudah dipahami seluruh kalangan. Harapannya, dengan kegiatan ini LPP RRI dapat memberikan sumbangsih dalam menyukseskan pemilihan umum (Pemilu) 17 April 2019.
 
"Sebagai Lembaga Penyiaran Publik memiliki tanggung jawab sosial untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat juga termasuk generasi muda yang mungkin sekarang ini menjadi pemilih pemula," katanya di sela Sosialisasi Gerakan Cerdas Memilih Melalui Lomba Bondres se-Bali. 
 
"Oleh karena itu RRI juga terus mengupayakan edukasi ini melalui berbagai cara, khususnya juga bagaimana kita mencari format yang mengikutsertakan, menggali potensi kearifan lokal, budaya lokal, sehingga akan lebih mudah itu diterima oleh masyarakat melalui seni," imbuhnya. 
 
Anggota KPU Bali I Gede John Darmawan mengapresiasi langkah LPP RRI mengadakan kegiatan ini. Menurutnya, Sosialisasi Gerakan Cerdas Memilih Melalui Lomba Bondres se-Bali sejalan dengan strategi Komisi Pemilihan Umum menggaet kaum millenial. Tak hanya kaum millenial, sosialisasi ini diyakini mampu mengedukasi generasi melek teknologi dengan rentang usia 17-50 tahun. 
 
"Kita ambil total dari seluruh DPT (daftar pemilih tetap) kita yang 3.130.288 itu, 70 persennya ada direntang usia itu. Melek teknologi, melek informasi. Nah itu yang menjadi titik sasar kita," ujarnya. 
 
Selain melalui media massa, dan media sosial, KPU dikatakan telah menyebar 495 relawan demokrasi di seluruh Bali. Relawan demokrasi berkewajiban menyosialisasikan tahapan pemilu termasuk tata cara pencoblosan. 
 
"Harapan kami dalam proses masifnya rekan-rekan relawan demokrasi, nanti ya minimal setengah dari jumlah pemilih sudah tersosialisasikan," ucap mantan Ketua KPU Denpasar tersebut. 
 
Tidak sebatas sosialisasi, John Darmawan mengungkapkan, pihaknya kini tengah berjuang mengcounter masifnya informasi hoaks seputaran pemilu serentak 2019. Ia mengakui, hoaks adalah tantangan terbesar bagi KPU meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan legislatif (Pileg), dan pemilihan Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) 
 
"Ketika isu hoaks tersebar di media sosial, KPU akan dengan segera membikin data dan fakta seperti apa yang sebenarnya. Itu yang kita lakukan untuk proses penanggulangannya," jelasnya.