Subak Kekeringan, Timuhun Minta Bendungan | Bali Tribune
Diposting : 5 August 2020 07:45
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Bali Tribune/ Anak Agung Gede Yuliantara
Balitribune.co.id | Semarapura - Lahan pertanian di Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung mengalami kekeringan. Debit air bendungan Daerah Aliran Sungai (DAS) Melangit di Sungai Bubuh mengecil. Warga pun memohon bendungan baru di Sungai Jinah.
 
Penggagas pembangunan bendungan, Anak Agung Gede Yuliantara, mengaku telah mengirimkan proposal pembangunan bendungan kepada Gubernur Bali. "Proposal sudah kami kirimkan Juli 2020," ujar Yuliantara yang juga tokoh warga Desa Timuhun itu optimis.
 
Menurutnya, proposal itu diteken oleh sejumlah pihak. Yakni Klian Subak Desa Timuhun, Perbekel Timuhun, Camat Banjarangkan, Penggagas Pembangunan hingga ditandatangani oleh Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta. "Surat sudah ditandatangani oleh pak bupati. Kami juga sudah diwawancarai sama pak bupati mengenai alasan pembangunan bendungan ini," terangnya.
 
Bendungan baru dari Sungai Jinah yang berada di sebelah timur desa Timuhun sangat layak. "Karena kami lihat air di Tukad Jinah banyak terbuang ke laut. Alangkah baiknya dibuatkan bendungan untuk aliri pertanian di desa kami," pintanya.
 
Apalagi, kata Yuliantara, pertanian tak produktif, namun petani tetap dibebani pajak. Dengan memanfaatkan aliran Tukad Jinah, diharapkan bisa mengaliri sawah di Desa Timuhun seluas 156,83 hektar. Sedangkan, luas tegalan mencapai 747,11 hektar.
 
Surat proposal tersebut, kata Yuliantara juga telah ditembuskan kepada 8 pihak. Diantaranya kepada Ketua DPRD Provinsi Bali, Dinas PU Provinsi Bali hingga Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung. "Kami harap ini bisa terealisasi. Untuk membangkitkan pertanian di desa. Apalagi dulu pertanian sempat jaya," tandasnya.