Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Subsidi Pupuk Dicabut, Petani Beralih Tanam Bawang

Bali Tribune/ PANEN- Seorang petani di Subak Yang Batu memanen kangkung, Kamis (11/8).



balitribune.co.id | Denpasar - Pencabutan jenis dan komoditas subsidi pupuk membuat petani mencoba merubah kondisi lahannya. Seperti halnya petani di Subak Yang Batu, beralih menanam bawang merah.

 
"Subsidi pupuk urea yang biasanya kami dapat 4 bulan sekali akan dicabut. Terakhir kami ambil di bulan April lalu, karena Mei sudah tidak bisa ditebus," kata Pakaseh Subak Yang Batu, I Made Arya Wijaya, Kamis (11/8).
 
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Pemerintah mencabut subsidi empat jenis pupuk. Tidak hanya itu, komoditas subsidi juga dipangkas menjadi 9 komoditas utama, diantaranya padi, bawang merah, bawang putih, cabai, jagung, kedelai, tebu, kopi, dan kakao.
 
Di Bali, tutur De Arya, ditentukan lagi menjadi 4 komoditas yakni padi, bawang merah, jagung panen tua, dan kedelai. Maka dari itu, pakaseh dan petani subak Yang Batu berencana merubah sekaligus menambah komoditi subak, minimal mencapai 60% dari luas lahan, supaya dapat mengajukan subsidi kembali.
 

Ia menjelaskan, Subak Yang Batu berencana menanam lebih banyak bawang, karena waktu panen yang lebih singkat dibandingkan 4 jenis tanaman lainnya. Hanya saja, kata De Arya bawang riskan akan serangan hama, sensitif terhadap kontur tanah tertentu, serta perlu nutrisi yang wajib diberikan.

"Seperti orang Bali bilang, bawang itu "tenget", rentan terserang hama. Jika kelebihan nutrisi bisa mati, menurut kepercayaan di Bali, hari tertentu pun tidak boleh memanen bawang," imbuhnya.
 
Oleh sebab itu, De Arya mengajak petani untuk lebih awal mengenal teknik dan pengalaman menanam bawang. Agar ketika rencana peralihan berjalan sepenuhnya, petani tidak lagi kebingungan mengatasi setiap permasalahan.
 

"Sebenarnya tanaman seperti kedelai, jagung panen tua sudah pernah kami tanami, namun tidak berhasil karena diserang hama. Rencana dalam waktu dekat kami mencoba menanam bawang lebih awal, agar dapat pengalamannya," ujarnya.

wartawan
DEB
Category

Penenun Berusia Lanjut di Sidemen, Mengukir Keindahan Endek dan Songket

balitribune.co.id | Amlapura - Kecamatan Sidemen sejak dulu dikenal sebagai daerah sentra tenun Endek dan Songket di Kabupaten Karangasem. Jika berkunjung dan berwisata ke sejumlah DTW di Kecamatan Sidemen, maka sayup wisatawan akan mendengar derak dan hentakan alat tenun tradisional yang berasal dari beberapa sentra tenun yang ada di dekat sejumlah objek wisata alam di daerah ini.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kementerian Perindustrian Dukung Bali Fashion Network® 2026: Sinergi Pemerintah dan Industri Kreatif untuk Masa Depan Fashion di Bali

balitribune.co.id | Mangupura - Menjelang penyelenggaraan Bali Fashion Network® (BFN) 2026 pada 18 Oktober mendatang di International Conference Center (ICC) Bali, dukungan terhadap industri fashion berkelanjutan semakin menguat.

Baca Selengkapnya icon click

Menuju Harmonisasi, Masyarakat Adat Ungasan Minta Akses Jalan di Belakang GWK Tetap Dibuka untuk Warga

balitribune.co.id | Mangupura - Polemik pagar beton pembatas di kawasan Banjar Giri Dharma, Desa Adat Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, kembali bergulir. Pagar yang berdiri di sekitar kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) itu dinilai menutup akses jalan warga menuju permukiman dan sekolah. Menyikapi hal tersebut, masyarakat adat menggelar pertemuan di Pura Dalem Desa Adat Ungasan, Sabtu (12/10) sore.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.