Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Belum Ditemukan di Denpasar | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 16 June 2022 11:28
M1 - Bali Tribune
Bali Tribune/I Dewa Gede Rai
balitribune.co.id | Denpasar - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai menegaskan saat ini belum ditemukan subvarian Omicron BA..4 dan BA.5. Sementara kasus Covid-19 di Denpasar melandai dan terkendali. 
 
Ditemui di ruang kerjanya, Rabu (15/6), Dewa Rai menjelaskan, terteksinya subvarian ini bermula saat kegiatan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Nusa Dua. Pada saat tes PCR, aku Dewa Rai, ditemukan 4 orang yang terdeteksi. Dari 4 orang ini, 3 orang merupakan WNA dan sudah pulang ke negaranya. Sedangkan 1 orang panitia acara dari Jakarta dan tidak ada dari warga Bali. 
 
"Pada saat ditemukannya kasus tersebut langsung di karantina dan sekarang sudah dinyatakan sembuh. 1 orang Indonesia yang merupakan panitia acara. Sedangkan 3 WNA sudah pulang ke negaranya," tegasnya. 
 
Dewa Rai menjelaskan bahwa saat ini di Kota Denpasar terbilang aman dari kasus Omicron BA.4 dan BA.5. Namun begitu, kata Dewa Rai, Satgas Kota Denpasar juga sudah melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi terjadinya kasus tersebut.
 
Oleh karena itu, kata Dewa Rai, masyarakat tetap diedukasi melalui satgas yang ada di desa adat maupun kelurahan agar tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan arahan pemerintah. 
 
Tempat-tempat seperti Mall, Swalayan diterapkan aplikasi Peduli Lindungi. Tidak hanya itu, Satgas Kota Denpasar juga tetap menghimbau kepada masyarakat untuk vaksinasi tahap 3 jenis Booster. 
 
“Walaupun saat ini Denpasar sudah berada di tingkat paling tinggi yaitu 91% namun masih ada 9% yang belum vaksin dan ini masih dilakukan setiap hari untuk mencapai angka 100%," ujar Dewa Rai.
 
Dewa Rai menuturkan bahwa di Denpasar, pasien Covid-19 yang masih dirawat hanya 33 pasien atau hanya 0,06% dan pasien yang telah sembuh 97,8%.
 
"Saat ini hanya 33 pasien, itupun tidak semua dirawat di rumah sakit, ada yang isolasi mandiri di rumahnya," tuturnya.
 
Oleh karena tidak terjadi lonjakan kasus dan Covid-19 terbilang melandai, saat ini maka penerapan PPKM belum dilakukan kembali. “Jika nantinya ditemukan lonjakan yang cukup signifikan tentunya menunggu kebijakan dari pemerintah pusat,” kata Dewa Rai.