Sumur Tercemar Banjir, Warga Melaya Kesulitan Air Bersih | Bali Tribune
Diposting : 30 January 2021 13:59
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune / AIR BERSIH - Pacsa banjir Jumat malam (29/1), warga di Banjar Melaya Tengah Kaja yang sumurnya tercemar luapan air pangkung kini menghandalkan suplai air bersih.
balitribune.co.id | NegaraHujan yang melanda wilayah Jembrana, Jumat (30/1) petang hingga malam kembali menyebabkan musibah. Kali ini wilayah Banjar Melaya Tengah Kaja, Kecamatan Melaya dilanda banjir, akibatnya warga kini kesulitan medapatkan air bersih lantaran sumur di permukiman tercemar.
 
Hujan dengan intensitas sedang yang terjadi beberapa jam pada Jumat petang hingga malam menyebabkan pangkung (sungai kecil) di Banjar Melaya Tengah Kaja yang melalui permukiman warga meluap. Luapan air dari hulu ini sempat menggenangi permukiman warga. Akibatnya air sumur tercemar sehingga sejumlah warga kesulitan memperoleh pasokan air bersih. Pantauan Bali Tribune di lokasi Sabtu pagi (30/1), sudah dilakukan penanganan terhadap dampak banjir.
 
Untuk membantu warga yang mengalami kesulitan air bersih, Polres Jembrana menyalurkan air bersih menggunakan armada water canon. Sedangkan untuk penampungan air bersih, selain menggunakan tendon air milik warga, Forum Komunikasi Remaja Hindu (FKRH) Jembrana memasang  tendon air bantuan Aliansi Pemuda Hindu Bali (APHB) di pinggir jalan desa setempat. Warga tanpak memanfaatkan air bersih ini untuk keperluan konsumsi dan memasak.
 
Salah seorang warga yang rumahnya sempat tergenang luapan air, Ketut Lastrawan (52) mengakui wilayah permukiman ini memang menjadi langganan banjir, “setiap musim hujan kami disini selalu kebanjiran karena lokasinya rendah. Aliran empat pangkung dari hulu di wilayah kami jadi satu pangkung sehingga cepat meluap” ujarnya. Menurutnya luapan air setinggi lutut orang dewasa pada Jumat malam merendam rumah milik tujuh KK.
 
“Pukul 20.00 Wita mulai meluap, ada beberapa rumah yang pondasinya pendek kemasukan air. Baru surut pukul 23.00 Wita,” ungkapnya. Ia mengaku air sumur di rumahnya kini tidak bisa digunakan lantaran tercemar,
“kami kesulitan air bersih. Air sumur kami keruh dan tercemar air kotor dan lumpur. Untuk mandi saja gak bisa,” jelasnya. Ia mengaku ada dua sumur yang dimanfaatkan tujuh KK yang tercemar. Di wilayah permukiman ini diakuinya ada jaringan pipa PDAM, 
 
Namun menurutnya sangat jarang warga yang berlangganan, “kalau warga selain yang tujuh KK ini cari air bersih setiap harinya di Banjar Sumbersari” ungkapnya. Kini tujuh kk yang terdampak banjir ini dikatakannya sementara memanfaatkan air bersih yang disuplai oleh Polres Jembrana.
 
Kabag Ops Polres Jembrana, Kompol I Wayan Sinaryasa ditemui di lokasi mengaku pihaknya merespon dampak banjir ini dengan menyuplai air bersih.
 
“Kami pakai water cannon untuk salurkan air bersih di lokasi sehingga bisa membantu memenuhi kebutuhan warga untuk konsumsi” ujarnya. Pihaknya memastikan banjir kali ini berdampak di satu banjar dan yang saat ini sumurnya tercemar sebanyak tujuh KK yang memang menghandalkan air sumur terbuka. “Kami akan suplai air bersih sampai air sumur mereka bisa digunakan. Katanya akan dikasi kaporit untuk menghilangkan bau” tandasnya.