Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Suplai Lava Menurun, PVMBG Sebut Erupsi Eksplosif Kecil Bisa Sering Terjadi

Gunung Agung pascaerupsi, Minggu kemarin.

BALI TRIBUNE - Pascaeruspi efusif pada 27-29 Juni lalu, Minggu (1/7), aktivitas vulkanik di dalam kawah Gunung Agung relatif mengalami penurunan dan saat ini status Gunung Agung masih berada di level III atau siaga. Ahli Geologi dan Vulkanologi PVMBG Kementerian ESDM, I Gede Suantika yang  saat ini menjabat sebagai Kabag Tata Usaha PVMBG, kepada koran ini kemarin menjelaskan, jika erupsi efusif yang terjadi pada 27-29 Juni lalu disertai lelehan lava ke kawah, hanya saja saat ini itu sudah terhenti sejak Sabtu (30/6) lalu. “Sampai hari ini (Minggu kemarin,red) sudah tidak ada lagi erupsi walaupun sampai Sabtu malam masih teramati sinar dari lava yang masih aktif. Tetapi debit dan tekanannya cukup kecil. Itu menandakan jika suplai lava ke permukaan kawah sudah mulai berkurang dan mungkin sudah kecil sekali,” sebutnya.  Potensi untuk terjadinya erupsi efusif hingga erupsi ekplosif masih cukup tinggi. Hanya saja menurut Gede Suantika kalaupun terjadi erupsi ekplosif vulkanian pihaknya memperkirakan jika jatuhan material letusan hanya sampai pada radius empat kilometer dari kawah. Artinya di luar radius empat kilometer tersebut masih cukup aman.  Lantas pascaterjadinya erupsi selama tiga hari kemarin apakah terjadi penambahan suplai lava ke dalam kawah? Gede Suantika menyebutkan jika memang diperkirakan ada suplai atau penambahan volume lava dalam lawah Gunung Agung. Sebelumnya pascaerupsi yang terjadi pada November 2017 lalu, PVMBG memperkirakan volume lava dalam kawah sudah mencapai 20 juta meter kubik, dan dari erupsi pada tanggal 27-29 Juni lalu pihaknya memperkirakan adanya penambahan volume lava sekitar 1-4 juta meter kubik. Artinya saat ini volume lava dalam kawah Gunung Agung sudah mencapai 21-24 juta meter kubik. Kemudian apakah penurunan aktivitas gunung agung pascaterjadi erupsi kemarin berlangsung secara tiba-tiba? “Kalau tiba-tiba sih enggak ya, namun magma masih ada di bawah Gunung Agung yang terus berusaha mendorong untuk keluar, tetapi tidak memiliki cukup tekanan yang dibutuhkan untuk mendorong keluar,” tegasnya. Menurutnya untuk kemungkinan terjadinya letusan eksplosif yang besar masih jauh, namun untuk letusan eksplosif dalam sekala kecil bisa saja terjadi yang cukup sering.  Disebutkannya pula, sebenarnya pada tanggal 15-17 Juni juga telah terjadi letusan efusif di Gunung Agung, hanya saja karena kejadiannya pada malam hari dan situasi gunung tertutup awan sehingga tidak bisa terpantau secara visual. Namun letusan yang terjadi saat itu abu vulkaniknya menyebar hingga ke Jawa Timur. “Kami prediksikan ketinggian kolom abu vulkanik saat itu mencapai 3000-5000 meter di atas permukaan kawah,” ungkapnya. Lalu apa yang perlu diwaspadai oleh masyarakat  di sekitar lereng Gunung Agung? Untuk saat ini masyarakat jangan beraktivitas di dalam  zona bahaya 4 kilometer dari kawah, dan saat ini pihaknya tengah menganalisis guguran material erupsi efusif yang terjadi tersebut. “Kami sudah melakukan pemetaan abu, dan dari data satelit memang masih sedikit jumlahnya. Mungkin nanti saat musim hujan akan ada lahar karena material letusannya itu kan halus ya. Jadi bagi masyarakat yang tinggal di daerah atau areal bantaran sungai mungkin bisa waspada dan sebaiknya menjauh dululah kalau terjadi hujan lebat,” pungkasnya.

wartawan
Redaksi
Category

Kabel Provider ‘Peslengkat’ Hingga Menjuntai Ketanah, Dinas Kominfo Segera Panggil Provider

balitribune.co.id | Singaraja - Keberadaan kabel jaringan internet yang membentang sepanjang jalan raya sangat dikeluhkan warga Kabupaten Buleleng. Selain semrawut dan tidak tertata rapi, kabel serat optik tersebut dikhawatirkan menimbulkan bahaya kecelakaan lalu lintas. Bahkan, jaringan kabel milik banyak provider itu sudah mengganggu keindahan dan estetika wajah kota.

Baca Selengkapnya icon click

Anggota DPRD Badung Made Yudana Hadiri Karya Ngenteg Linggih di Pura Batur Banjar Bedil, Baha

balitribune.co.id | Mangupura - Mewakili Ketua DPRD Badung, Anggota DPRD Made Yudana menghadiri karya ngenteg linggih, mupuk mepedagingan, mapedudusan agung, menawa ratna, mapeselang, mepadanan, medasar tawur balik sumpah madia di Pura Batur Banjar Bedil Desa Adat Baha, Kecamatan Mengwi, Badung, pada Senin (1/12). Turut hadir dalam kesempatan itu Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I Gede Eka Sudarwitha dan pejabat terkait.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Anggota DPRD Badung Yunita Oktarini Dampingi Wabup Hadiri HUT. Ke-41 ST. Praja Wisnu Murti Bongkasa

balitribune | Mangupura - Anggota DPRD Badung Ni Putu Yunita Oktarini  mendampingi Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-41 ST. Praja Wisnu Murti, Banjar Pengembungan, Desa Bongkasa, kecamatan Abiansemal Badung, Selasa (25/11).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Anggota DPRD Badung Dapil Abiansemal Ikut Aksi Gotong Royong Semesta Berencana

balitribune.co.id | Mangupura - Semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan kembali diwujudkan melalui aksi Gotong Royong Semesta Berencana Penanaman Pohon dan Bersih Sampah yang digelar di kawasan Pura Dalem Gede Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.