BALI TRIBUNE - Ketua Umum KONI Tabanan, Dewa Gde Ary Wirawan kini tengah menyiapkan alternatif dari berbagai cabor untuk memenuhi kewajiban yang diberikan KONI Bali soal sumbangan wajib tiga medali emas di event PON XX/2020 Papua mendatang.
Dari hasil PON Jabar Tahun 2016 lalu, Tabanan baru berhasil menyumbangkan satu keping medali emas dan satu medali perunggu. "Artinya kami harus menutup tiga medali emas itu, karena baru bisa merealisasikan satu keping medali di event PON," ucap Dewa Ary Wirawan di Tabanan, Rabu (18/10).
Kata Ary Wirawan, di event PON Jabar baru atlet judo Any Pandini yang berhasil menyumbangkan medali emas untuk kontingen Bali. Selain medali emas, Tabanan juga meraih sekeping medali perunggu. "Kekurangan itu akan kami tutup dengan beberapa cabor potensial alternatif lainnya," terang Ary Wirawan.
Cabor alternatif lainnya dari petanque, wushu, termasuk cabor silat. Dengan demikian, nanti atlet Tabanan mampu memberikan kontribusi terbaiknya untuk tim Bali di ajang multi event empat tahunan antar provinsi. Dengan harapan, atlet dari cabor silat Septian dan Wahyu yang meraih medali emas di porprov bisa lolos Pra-PON dulu.
Bagi Tabanan, kewajiban menyetorkan tiga keping emas bagi setiap KONI Kabupaten/Kota itu sangat bagus dan merupakan tantangan tersendiri. Untuk berpacu meningkatkan prestasi di setiap KONI Kabupaten/Kota. Dengan begitu, tanggung jawab akan muncul lebih untuk memenuhi kewajiban tersebut. Menerapkan pola pembinaan lebih fokus lagi dibeberapa cabor. Dan, hal itu tidak ada salahnya dalam memberikan target dan beban.
Ia mengatakan, KONI seluruh Bali yang lebih tahu soal keberadaan atlet bersama pengkab cabor. "Mudah-mudahan cabor alternatif ini bisa memenuhi target medali emas," harap Ary Wirawan.