Tak Ada Pengungsi Lagi di Klungkung, 23 Ton Beras Dikembalikan ke Posko Induk Tanah Ampo | Bali Tribune
Diposting : 10 April 2018 20:55
Ketut Sugiana - Bali Tribune
logistik
BERAS - Tumpukan 23 ton beras pengembalian dari Pemkab Klungkung di Posko Induk Tanah Ampo.
BALI TRIBUNE - Hingga saat ini masih ada ratusan jiwa pengungsi yang masih harus tetap berada di sejumlah posko pengungsian di Karangasem. Berdasarkan data terbaru yang diperoleh koran ini dari Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) daerah terdampak di lingkar Gunung Agung, jumlah total pengungsi di Karangasem sebanyak 195 jiwa, dan jumlah tersebut tersebar di delapan titik pos pengungsian.
 
Sementara dari informasi yang diterima koran ini, saat ini sudah tidak ada lagi pengungsi yang tinggal atau mengungsi di luar wilayah Kabupaten Karangasem. Artinya, para pengungsi Gunung Agung sudah terpusat di delapan titik pengungsian dalam wilayah Kabupaten Karangasem, salah satunya di Posko Pengungsian UPT Pertanian Kecamatan Rendang dan di Desa Amerta Buana, Kecamatan Selat.
 
Termasuk Kabupaten Klungkung, yang awalnya menjadi salah satu pusat pengungsi kini sudah tidak ada lagi pengungsi yang masih mengungsi di wilayah Bumi Serombotan ini, terkait hal tersebut Pemkab Klungkung melalui Dinas Sosial setempat telah mengembalikan beras yang merupakan stok logistik untuk para pengungsi ke Pemkab Karangasem di Posko Induk Tanah Ampo, Manggis.
 
“Jumlah totalnya kami belum tau tapi sekitar 23 ton beras yang Minggu kemarin sudah tiba di Posko Induk Tanah Ampo,” ungkap I Gede Putra Yasa, salah satu petugas dari Dinas Sosial Karangasem, kepada koran ini di Posko Induk Tanah Ampo, Senin (9/4). Dari data yang tercatat di Posko Induk stok beras untuk pengungsi hingga saat ini berjumlah 14 ton, dan jumlah tersebut dikurangi beras yang dikemas dalam ribuan paket sembako. Jadi sampai saat ini jumlah total beras logistik dari sisa stok ditambah beras logistik pengembalian dari Pemkab Klungkung, belum diketahui dengan pasti.
 
Ketika ditanya akan dikemanakan ribuan paket sembako yang terbungkus kantung plastik merah berisi beras, mie instant, minyak goreng dan logistik lainnya itu, Gede Putra Yasa sendiri tidak mengetahuinya. Sebaliknya Putrayasa menyayrankan koran ini untuk konfirmasi langsung ke Kadis Sosial Karangasem. Namun sayangnya koran ini sudah berusaha menelpon Kadis Sosial Karangasem, Ni Ketut Puspa Kumari hingga lebih dari tujuh kali, tetapi panggilan telpon tersebut tak dijawab Puspa Kumari, termasuk pesan singkat yang koran ini kirimkan. “Kami mengirim logistik terakhir ke Posko Pengungsian sekitar satu bulan lalu! Dan sampai saat ini belum ada order atau permintaan logistik lagi dari posko pengungsian. Kemungkinan stok logistik disana masih banyak!” ucap Gede Putrayasa.
 
Perbekel Amerta Buana I Waya Suara Arsana, kepada koran ini menyebutkan jika sampai saat ini stok logistik di Posko Pengungsian yang ada di desanya itu masih aman dan cukup. “Stok logistik untuk pengungsi masih aman!” lontarnya.