Taman Bungkul Berwajah Bersih Sebagai Tempat Nongkrong Warga Surabaya | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 22 Desember 2024
Diposting : 19 July 2018 10:03
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
TAMAN - Suasana Taman Bungkul Surabaya
BALI TRIBUNE - Kota Surabaya saat ini terkesan lebih rindang dengan adanya ratusan taman terbuka hijau yang bisa digunakan sebagai tempat rekreasi untuk masyarakat setempat. Rombongan Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali bersama awak media berkesempatan mengunjungi Taman Bungkul di Kota Surabaya untuk melihat secara langsung penataan taman kota tersebut, Rabu (18/7)
 
Taman Bungkul yang terletak di seputaran Jalan Darmo Surabaya ini biasanya dimanfaatkan masyarakat lokal sebagai tempat kumpul-kumpul bersama teman dan keluarga. Kawasan terbuka hijau yang dikelilingi pepohonan itu menjadi salah satu tempat nongkrong anak-anak muda Kota Surabaya. Kota yang dipimpin oleh Walikota Tri Rismaharini tersebut menyediakan ratusan taman sebagai fasilitas publik.
 
Salah seorang guide atau pemandu wisata lokal, Andi Wardoyo menjelaskan Taman Bungkul adalah taman dengan fasilitas yang sangat lengkap mulai dari arena skateboard, wahana air mancur, wahana bermain anak-anak, tempat duduk-duduk untuk orang dewasa, berkumpulnya para pecinta hewan langka dan lokasi car free day setiap hari Minggu pagi. 
 
Di taman itu kata dia terdapat makan Sunan Bungkul yang saat ini masih dijadikan sebagai tempat ziarah umat Muslim. Menurut penuturan Andi, Sunan Bungkul adalah salah seorang penyebar ajaran Agama Islam di Surabaya. "Biasanya anak-anak muda Surabaya nongkrong di taman ini. Bahkan Taman Bungkul dibuka 24 jam dan dilengkapi kamera CCTV. Puncak keramaian di taman ini biasanya pada hari Minggu," jelas Andi.
 
Taman Bungkul tampak bersih, rindang dan tertata bahkan para petugas kebersihan pun setiap saat membersihkan area tersebut. Kondisi toilet umum di taman ini juga bersih dan nyaman digunakan oleh para pengunjung. Area taman bebas dari pedagang asongan karena pihak pengelola menyediakan tempat untuk para pedagang di kawasan food court yang berada di belakang taman. "Uniknya di Taman Bungkul karena adanya makam Sunan Bungkul," kata Andi.
 
Selain itu fasilitas wifi gratis tersedia di kawasan taman sehingga masyarakat sembari bersantai dapat mengakses internet secara gratis. Kabid Kebersihan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya, Agus Hebi mengatakan Taman Bungkul dibangun diatas lahan seluas 1 Hektar dan telah dua kali direnovasi dengan menggunakan dana CSR perusahaan yang beroperasional di Surabaya. "Taman-taman di Surabaya direnovasi menggunakan dana CSR perusahaan-perusahaan bukan dengan dana APBD," terangnya.
 
Taman-taman terbuka hijau seperti ini diharapkan semakin banyak bisa dibangun di Bali agar bisa menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat dan wisatawan yang berlibur di Pulau Dewata. Untuk itu, rombongan Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali bersama awak media melakukan studi banding ke Kota Pahlawan terkait penataan taman sebagai fasilitas publik dan pengolahan sampah.