Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Tampilkan Kisah Cinta Siwa, Teruna Krisna Buleleng Bikin Kagum Penonton di GWK

GWK
Teruna Krisna Buleleng usai pagelaran malam budaya di GWK Jimbaran.

BALI TRIBUNE - Pagelaran Malam Budaya serangkaian Pemilihan Teruna Teruni Bali 2017 sebagai Duta Wisata Bali, yang diselenggarakan oleh yayasan Teruna Reruni Bali, pada Sabtu (16/9) malam berjalan sukses. Sebanyak 18 Finalis yang terdiri 9 finalis teruna dan 9 finalis teruni, menampilkan penampilan yang memakau ratusan penonton termasuk ketiga Dewan Juri, di Amphiteater GWK Bali.

Dari pantauan tribun penonton, satu per satu setiap finalis dari teruna teruni Bali menampilkan bakat dan seni yang dimiliki mereka secara baik dan matang. Bakat dan seni yang mereka tunjukan, mulai dari tari-tarian, musik, hingga ada sebuah atraksi bela diri. Semua finalis menampikan yang terbaik, dibantu oleh rekan-rekannya. Sebab, setiap finalis tidak tampil seorang diri, untuk menjalani lakon yang diperankan.

Penampilan yang cukup memukau para penonton yakni, penampilan ke-11 yang ditampilkan oleh Teruna Krisna. Dengan menampilkan tarian yang menceritakan, perjalanan kisah cinta dan kasih sayang dewa Siwa kepada saktinya Dewi Uma atau Durga, mampu membuat ratusan penonton dan dewan juri terpukau. Sebab, dalam penampilannya itu juga menampilkan atraksi api dan kembang api, yang sesuai dengan lampu lighting. "Ini memang konsep yang sudah kami buat sebelumnya, dibantu ahlinya," ujar Teruna Krisna.

Penampilan Teruna Krisna mengisahkan, tentang cinta dan kasih sayang dewa siwa terhadap saktinya, ketika dewa siwa kangen akan sosok dewi uma yang saat itu berada di mercapada dengan mengambil wujud durgha bertempat di setra ganda mayu, dewa siwa ingin bertemu dengan durga. Tapi apa daya, dengan wujud yang berbeda dewa siwa tidak bisa bertemu durga.

Hingga akhirnya, dewa Siwa memurti menjadi kala ludra dan bertemulah mereka (ludra dengan durga) di penghulunin setra dengan berwujud menyeramkan. Bahkan, pertemuan itu menyebabkan munculnya wabah penyakit dan lahir berbagai buta buti. "Wow, dalam sekali filosofinya, saya jadi merinding membacanya," cetus MC pria yang membacakan narasi cerita penampilan teruna Krisna, yang diamini oleh MC perempuan.

Teruna Krisna berhasil memerankan lakonnya sebagai Dewa Siwa/ludra, dibantu 5 rekannya. Diiringi musik serta kekidungan, para penonton terpukau menyaksikan penampilan teruna Krisna, yang lamanya kurang lebih sekitar 4 menit. Tepuk tangan penonton pun pecah, ketika diakhir penampilannya. Dimana, iringan api yang memutar layaknya cakra yang dipegang oleh kedua rekannya sembari mengeluarkan semburan kembang api. Disisi lain, teruna Krisna diangkat oleh kedua rekannya.

"Siwa dan sakti dasarnya satu, sama seperti panas dan api, sakti dan siwa tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jika siwa adalah laut yang tenang maka sakti laut yang bergelombang. Sementara siwa adalah trasidental maha tinggi maka sakti adalah manifestasi," ungkap Teruna Krisna yang memaknai filosofi dari penampilannya itu.

Penampilan setiap finalis yang semua menampilkan bakat dan seni terbaik mereka, akan dinilai oleh dewan juri. Yang menjadi The Best dari setiap finalis dalam penampilan Malam Budaya, akan langsung lolos 5 besar di Grand Final nanti. "Semua penampilan setiap finalis bagus-bagus, semua terbaik. Saya dan finalis sudah menunjukan yang terbaik," ujar Teruna Krisna yang kini menempuh profesi Ners Keperawatan di STIKES Bina Usada Badung, Bali.

Menurut Teruna Krisna, sebelum penampilannya ini, ia telah berlatih selama seminggu penuh bersama rekan-rekannya yang dilatih oleh orang-orang yang ahli di bidang seni tari. "Saya deg-degan selama penampilan, tapi syukur bisa menampilkan terbaik dan semua finalis menampilkan yang terbaik. Berkat dukungan rekan-rekan saya juga di panggung, tanpa mereka penampilan saya tidak ada apa-apanya," ungkap Teruna Krisna.

Setelah melalui malam budaya ini, sambung Krisna, masih ada tahap selanjutnya yakni saat Grand Final. Untuk itu pria asal Buleleng kelahiran Juni 1994 dari Kelurahan Astina ini, berharap ada dukungan semua masyarakat Bali dan Buleleng pada khususnya, sehingga menjadi yang terbaik dan bisa dinobatkan sebagai Teruna Bali 2017 yang juga "Duta Wisata Bali 2017".

Setelah dinobatkan sebagai Duta Wisata Bali, maka nantinya berhak mewakili Bali di tingkat Nasional untuk berkompetisi bersama finalis-finalis lainnya dari Provinsi lain yang ada di seluruh Indonesia, untuk dinobatkan menjadi Duta Wisata Indonesia.

"Semua finalis adalah yang terbaik, kami semua lolos sebagai 9 besar teruna dan 9 besar teruna, karena perjuangan yang berat. Maka saya harapkan, adanya dukungan dan doa dari semua pihak, sehingga bisa menjadi yang terbaik, karena tanpa dukungan dan doa semua pihak, kita tidak menjadi siapa-siapa," harap anak ke-5 dari 5 saudara ini.

Setelah pagelaran Malam Budaya ini, maka 18 finalis teruna teruni ini akan mulai mengikuti masa karantina yang dimulai dari 21 September 2017 sampai dengan 24 September 2017. Dan terakhir, 18 finalis ini akan mengikuti Grand Final yang berlangsung 24 September nanti di dedvan show ITDC Nusa Dua Bali.

wartawan
redaksi
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Satu Keluarga, Satu Sarjana

balitribune.co.id | Satu keluarga, satu sarjana. Itulah slogan yang digaungkan Gubernur Bali, Wayan Koster, lewat program barunya yang digadang-gadang sebagai pemutus rantai kemiskinan. Sebuah mimpi kolektif yang terdengar sederhana sekaligus indah. Setiap keluarga menghadirkan seorang anak berjas toga, tersenyum di panggung wisuda, seakan keberhasilan akademik otomatis mengangkat martabat seluruh rumah tangga.

Baca Selengkapnya icon click

PTK Sigap Salurkan Bantuan ke Masyarakat Terdampak Banjir di Wilayah Bali

balitribune.co.id | Denpasar - PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha dari PT Pertamina International Shipping (PIS), bergerak cepat menyalurkan bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak musibah banjir yang melanda beberapa wilayah di Bali. Aksi ini menjadi wujud nyata dari komitmen PTK untuk selalu hadir di tengah masyarakat, memberikan dukungan moral dan material, serta meringankan beban warga yang tengah menghadapi masa sulit.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Korban Hilang Pascabanjir Belum Ditemukan, Desa Adat Mengwitani Gelar Upacara

balitribune.co.id | Mangupura - Satu keluarga hingga Minggu (14/9), masih dinyatakan hilang pascabanjir bandang melanda Perumahan Permata Residence, Lingkungan Gadon, Kelurahan Mengwitani pada Rabu (10/9).

Tim gabungan terus melakukan pencarian di lokasi, sementara Desa Adat Beringkit menggelar ritual adat untuk mendoakan para korban.

Desa Adat Beringkit menggelar ritual Mecaru Guru Piduka dan Bendu Piduka di lokasi kejadian. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.