balitribune.co.id | Tabanan - Dandim 1619/Tabanan bersama Kapolres Tabanan, melakukan penanaman pohon mangrove di Pantai Kelecung, Kamis (31/3/22). Penanaman mangrove ini sebagai wujud kepedulian TNI-Polri beserta komponen bangsa lainnya terhadap lingkungan terlebih untuk mencegah terjadinya abrasi pantai di pesisir pantai selatan Bali.
Penanaman mangrove oleh Kodim 1619/Tabanan bersinergi dengan Polres Tabanan tersebut melibatkan perangkat desa, FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia), Pramuka Saka Wira Kartika, Persit Kartika Chandra Kirana, Muspika Selemadeg Timur, Perangkat Desa Tegal Mengkeb, anak-anak sekolah dan Masyarakat.
Menurut Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Ferry Adianto, kegiatan gowes dilaksanakan bersama TNI-Polri ini adalah untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh di sela-sela aktivitas serta meningkatkan sinergitas antara TNI-Polri di Wilayah Kabupaten Tabanan. Mangrove dipilih untuk ditanam di pantai kelecung karena dilihat dari tekstur tanahnya sangat cocok untuk tanaman ini dan dapat mengurangi dampak abrasi. Karena pantai kelecung ini berada di posisi yang paling rendah sehingga bila ada ombak pantai yang besar akan mengakibatkan abrasi, sehingga perlu ada pohon yang menahan pantai yaitu mangrove ini.
Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra, juga menyampaikan hal yang senada, bahwa TNI-Polri bersinergi melaksanakan kegiatan tersebut, dengan didahului melaksanakan gowes bersama untuk menjaga kesehatan disela-sela aktivitas dalam penanggulangan Covid-19. Menurut Kapolres pemandangan alam di wilayah ini sangat indah dan luar biasa, dengan kegiatan ini dapat mengangkat pariwisata bali dalam rangka menyambut Bali bangkit kembali sehingga dapat mengangkat sektor pariwisata dan destinasi wisata di wilayah kelecung khususnya dan Tabanan.
Adapun tanaman mangrove yang ditanam saat ini di pantai kelecung berjumlah 200 pohon dari target sekitar 1000 pohon. Sebelum menanam mangrove Dandim dan Kapolres Tabanan melakukan gowes. Disepanjang jalan para peserta gowes disuguhi dengan pemandangan alam pertanian yang terhampar mulai dari desa belumbang, tibubiu, beraban dan tegal mengkeb, kegiatan olah raga sepeda (gowes) sehat yang menempuh jarak sekitar 18 kilometer tersebut melintasi alam pedesaan yang masih segar dan ramah lingkungan.