Tangguh di Tengah Lesunya Ekonomi, Sektor Perikanan Jadi Adalan saat Pandemi | Bali Tribune
Diposting : 7 December 2021 06:26
PAM - Bali Tribune
Bali Tribune/ TEBAR IKAN - Sektor perikanan masih tangguh untuk menjadi tulang punggung ekonomi di Jembrana.

balitribune.co.id | Negara - Sektor perikanan merupakan salah satu sektor selain pertanian yang tidak terlalu terpengaruh dampak pandemic Covid-19. Tak terkecuali juga perikanan budidaya. Di tengah situasi sulit pandemi, kini diharapkan sektor perikanan budidaya juga meningkatkan produktifitasnya. Sektor perikana di Jembrana dinilai memberi kontribusi postif ditengah leseunya ekonomi.

Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung sejak awal 2020, diharapkan tidak menjadi halangan bagi kelompok usaha di Jembrana untuk terus berkarya. Terlebih pada sector perikanan yang tidak terlalu terlalu terpengaruh dampak pandemi. Para nelayan budidaya kini diminta tetap kreatif serta inovatif memanfaatkan peluang untuk meningkatkan ekonomi. Berbagai upaya dilakukan pemerintah daerah untuk mendukung peningkatan produktifitas sektor perikanan budidaya.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pemberian bantuan benih. Teranyar salah satu kelompok budidaya di Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Minggu (5/12/21) sore, diberikan bantuan 10 ribu ekor benih lele yang langsung ditebar. Selain benih lele bantuan yang  bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana tersebut, kelompok budidaya Arsa Mina Satria Pendem juga diberikan bantuan pakan, kolam bioflok, genzet, hingga rumah instalasi kolam beserta peralatannya.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba berharap bantuan ini bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan produktifitas budidaya. “Kelompok agar memanfaatkan dengan baik bantuan yang diberikan pemerintah. Semangat berkarya dan lakukan langkah kreatif. Misalnya mensiasati produksi pasca panen nanti,” ujarnya.  

Di tengah keterbatasan akibat pandemi , menurutnya kreativitasnya berkarya itu tidak boleh berhenti dan ustru harus ditingkatkan untuk melihat peluang saat pandemi. Pihaknya juga mengaku sangat optimisme dengan masa depan perikanan dan kelautan di Jembrana. Terlebih menurutnya sudah terbukti di saat pandemi sektor perikanan di Jembrana masih cukup tangguh dan menjadi tulang punggung bersama komoditi pertanian. Kondisi tersebut dinilai berkontribusi positif ditengah kelesuan ekonomi masyarakat. “Saya minta usaha ini ditekuni dan selalu fokus. Kepada masyarakat yang tertarik pembudidayaan lele yang sudah moderen ini. Bisa melihat contoh nyata yang sudah berhasil. Jika ada kesulitan, Pemerintah daerah siap membantu,” ungkap Tamba.  

Ketua Kelompok Arsa Mina Satria Pendem Gede Bagiada mengaku budidaya lele ini cukup menjanjikan, terlebih dengan sistem kolam bioflok. Dalam, satu kolam bisa dibudidayakan 2500 benih lele. Cukup waktu dua bulan sudah bisa panen. “Waktu pemeliharaan singkat. Jaringan pemasarannya pun sudah ada jadi kelompok tidak terlalu  sulit untuk menjual,” tandasnya.