Diposting : 20 June 2023 12:23
ana - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Tari Barong Ket Sanggar Seni Waduk Banjar Uma Kepuh, Buduk, Mengwi tampil dalam Wimbakara (Lomba), serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV/2023 di Panggung Terbuka Natya ISI Denpasar pada Senin (19/6) malam.
Dalam PKB dengan mengusung tema Segara Kerthi, Kabupaten Badung membawakan Tari Barong dengan struktur papeson menggunakan gending petopengan yang menggambarkan keagungan barong.
Kemudian dilanjutkan dengan condong yang menunjukan karakter lembut pada barong, goak macok, yang menggambarkan karakter keras atau galak pada barong, pelayon yang merepresentasikan karakter manis dari barong, batel improvisasi, bojog, penambak, dan omang.
Dalam garapan tari kreasi yang dibawakan Sanggar Seni Waduk Banjar Uma Kepuh, Buduk, Mengwi menceritakan barong dan kera adalah dua sahabat tatkala berada di dalam sebuah hutan lebat. Kemudian muncul empat orang penambak/petani yang sedang membersihkan ladang kebun mereka, saat sedang berkebun para petani kaget melihat ada bagian dari kebun mereka yang rusak.
Kemarahan para petani ini tidak terbendung dan mereka pun mencari tahu siapa pelakunya. Ditemukanlah seekor kera di ladang perkebunan mereka, para petani sangat yakin bahwa keralah yang merusak kebun mereka.
Para petani kompak ingin menangkap kera tersebut, keributan pun terjadi dan kera berhasil melukai hidung salah satu dari petani, melihat temannya hendak ditangkap petani, barong kemudian muncul dengan kemarahanya mengusir para petani dan akhirnya para petani lari tunggang langgang ketakutan.
I Gede Mega Palguna selaku koordinator mengatakan bahwa persiapan tarian ini dilakukan sejak empat bulan lalu, yakni Februari 2023. Namun karena adanya Nyepi, latihan pun sempat tersendat. Kendati demikian, hal itu bisa diatasi. "Kami persiapan maksimal dengan rekan rekam di sanggar, dan juga seniman yang ada di Buduk," katanya.
Meski termasuk tari kreasi, namun Mega Palguna menyebut tetap berpegang teguh dengan pakem barong itu sendiri. Dalam penampilan ini Sanggar Seni Waduk Banjar Uma Kepuh, Buduk, Mengwi melibatkan seniman mulai dari usia 17 sampai 30 tahun. Selaku pembina I Gede Rudita (Sokir Celekontong Emas, red), kemudian Putu Oka, dan pembina tari barong Pak Nyoman Muliana.
Sebagai penata Tabuh I Ketut Gede Rudita SSn, MSi, dan I Putu Oka Rudiana SSn. Penata Tari I Nyoman Muliana dengan I Putu Eka Darmayasa SE, Penyaji Sanggar Seni Waduk, dan Kostum: Sampik Costume & Adianom Costume.