
balitribune.co.id | Bangli - DPRD Kabupaten Bangli menggelar rapat dengan agenda pembahasan tata tertib (tatib) anggota DPRD Bangli, Senin (3/3/). Pembahasan tatib dilakukan untuk menjaga citra, martabat, kehormatan, dan kredibilitas anggota DPRD dan menciptakan landasan yang kokoh untuk pelaksanaan tupoksi DPRD.
Tidak ada perubahan signifikan yang terjadi dalam pembahasan isi tata tertib dewan tersebut. "Perubahan tidak ada, ketentuannya juga sama. Hanya saja, perubahannya mengikuti peraturan-peraturan terbaru sebagai payung hukum," tegas Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika.
Perubahan yang terjadi, semisal pada draft, tulisan dan nomenklatur peraturan-peraturan yang menjadi dasar. Sebab, ada juga aturan yang sudah tidak berlaku. "Pembahasan tatib memang dilakukan setiap lima tahun, untuk menyesuaikan dengan aturan-aturan yang ada untuk kebutuhan saat ini," ungkap Suastika.
Politisi PDI-P ini mencontohkan, Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida), saat ini dimaksukkan ke Komisi I DPRD Bangli. Tapi itu, tidak prinsip. "Dari dulu sampai sekarang kan hanya begitu-begitu saja. Tidak ada perubahan yang signifikan. Hanya untuk mengatur di Dewan saja," ungkapnya
Dalam rapat tersebut, diakui pula oleh Suastika, memang sempat berkembang usulan terkait rapat terbuka atau tertutup. Hasilnya, disepakati selain yang sudah diamanatkan rapat tetbuka, bisa dilakukan rapat tertutup. Itu pun tergantung substansi yang dibahas.