balitribune.co.id | Semarapura - Tembok bangunan Gudang SDN Satra, Klungkung pernah dipakai Ruang belajar Kelas 2 SDN Satra, kini ambrol. Akibat ambrolnya gedung Gudang SDN Satra tersebut dikhawatirkan membahayakan keselamatan siswa, jika berada disisi barat bangunan tersebut.
Menurut Guru Ni Luh Mekarwati Guru Wali Kelas 2 ditemui di SDN Satra, Senin (25/10/2021), menyatakan bangunan Gudang yang sempat dipakai ruang belajar siswa Kelas 2 ini,temboknya ambrol sekitar lebih dari sebulan yang lalu, saat itu hujan sempat turun lebat sekali. “Bangunan Gudang SDN Satra yang jebol posisinya ada dipaling pojok sebelah barat l gedung SDN Satra ini,” terang Ni Luh Mekarsari.
Dia khawatir jika tidak segera dilakukan perbaikan rehab berat ,kondisi bangunan tersebut bakal membahayakan siswanya ,utamanya saat jam istirahat. “Sukur selama Pandemi Covid 19 ini siswa sempat belajar Virtual. Tapi dengan telah dibukanya belajar PTM, saya khawatir keselamatan siswa,” sebutnya.
Kepala SDN Satra Wayan Gina, SAg ditemui menyatakan, bangunan gudang yang jebol tersebut sempat dipakai ruang belajar siswa kelas 2, tapi peruntukannya saat ini sebenarnya untuk dipakai ruang gudang. “Bangunan Sekolah SDN Satra ini berdiri 1980 belum pernah direhab. Dulu banguna gudang yang jebol temboknya tersebut, sempat dipergunakan sebagai ruang belajar siswa kelas 2 tahun 2011. Tapi karena kondisinya mengkawatirkan kita pakai gudang. Ternyata keduluan temboknya jebol saat hujan turun deras beberapa bulan yang lalu,” ujar Kepsek Wayan Gina yang juga menjabat Kordinator Guru TPL Kabupaten Klungkung.
Sekolah SDN Satra dengan jumlah siswa semua 100 orang siswa.Sementara jumlah bangunan sekarang ada 6 ruang belajar ,namun kondisi Gedung sudah sangat tua dan rapuh ,rusak disana sini malah ada atapnya bocor. Dia mengaku ,Sejak bertugas sebagai kepsek sejak bulan Pebruari 2021 sudah kita siapkan proposal untuk perbaikan rehab berat. “Kami sudah kordinasikan ke bagian sarpras Dinas Pendidikan Klungkung ,dan Kasi Sampras Pak Dedi menyarankan kita untuk segera mengajukan proposal untuk perbaikan rehab berat,” sebutnya.
Sementara itu salah seorang siswa kelas 3 mengaku dipanggil Ketut Lenju,sampai saat ini semua siswa dilarang bermain main dibarat bangunan Gudang yang temboknya ambrol. “Kita dilarang bermain dibawah tembok gedung Gudang yang ambrol tersebut,” jelasnya.