Terdata 13.555 Siswi SD di Badung Akan Divaksinasi kanker serviks | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 02 Desember 2024
Diposting : 29 August 2017 17:25
I Made Darna - Bali Tribune
vaksinasi
Pemberian vaksinasi Serviks sebelumnya di Kabupaten Badung

BALI TRIBUNE - Vaksinasi serviks secara massal akan kembali digelar di Kabupaten Badung pada tahun 2017 ini. Vaksinasi ini akan mengkhusus anak-anak putri kelas 5 Sekolah Dasar (SD) yang jumlah seluruhnya diperkirakan mencapai 13.555  siswi.

Sedikitnya Rp 16,178  miliar lebih anggaran telah disiapkan dari APBD melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Badung.

Kadis Kesehatan Badung dr. Putra Suteja mengatakan, pihaknya sengaja memilih sasaran jalur sekolah untuk melakukan vaksinasi Human Paviloma Virus (HPN). Hal itu merupakan pendekatan strategis untuk memberikan proteksi kepada kaum perempuan dari ancaman kanker serviks sejak dini. 

Program ini dilakukan dengan pendekatan sosiologis tanpa paksaan dan dilaksanakan secara massal melalui jalur sekolah. "Terus terang vaksinasi kanker serviks ini responnya  sangat tinggi. Masyarakat bahkan berharap agar vaksinasi  bisa diberikan kepada seluruh perempuan di Kabupaten Badung," jelas dr.Putra.

Menurutnya selain memberika  vaksin,  pencegahan penyakit ini dilakukan dengan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat, tidak melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.  Kaum wanita juga diharapkan rajin melakukan pap smear setiap 2 tahun serta melakukan vaksinasi HPV.

Di Kabupaten Badung program vaksinasi  serviks secara massal pertama kali dilaksanakan tahun 2012 di Puspem Badung, dengan sasaran 1.502 orang dan anggaran sebesar Rp 1,65 miliar. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkesinambungan pada tahun-tahun berikutnya, dengan sasaran siswi SMAN/SMKN, SMPN maupun swasta, PNS dilingkungan Pemkab Badung. 

Pada tahun 2013 vaksinasi menyasar 2.455 orang dengan anggaran Rp 5,665 miliar, tahun 2014 sasaran 2.150 orang dengan anggaran Rp 4,125 miliar, tahun 2015 sasaran 1.977 orang dengan anggaran Rp 4,708 miliar, dan tahun 2016 sasaran 7.217 orang dengan anggaran Rp 15,529 miliar.