Terima Penghargaan, Kapolresta Tegaskan Berantas Preman dan Narkoba | Bali Tribune
Diposting : 1 December 2020 00:01
Bernard MB. - Bali Tribune
Bali Tribune / Kombes Pol Jansen Panjaitan saat menerima penghargaan dari DR Edi Hasibuan.

balitribune.co.id | Denpasar - Polresta Denpasar mendapat penghargaan dari Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) atas keberhasilan dalam pengungkapan kasus narkoba. Perhargaan diserahkan langsung oleh Direktur Eksekutif Lemkapi, DR Edi Saputra Hasibuan kepada Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Panjaitan di Mapolresta Denpasar, Senin (30/11) sore.

"Kami melakukan pantauan selama tiga bulan lebih sebelum memberikan penghargaan ini. Terimakasih Polresta Denpasar yang sudah menjaga dan melindungi masyarakat dari bahaya narkoba. Terimakasih sudah menyelamatkan ribuan orang dari bahaya narkoba. Bapak-bapak sekalian adalah pahlawan bagi masyarakat dari bahaya narkoba," ujar Edi Hasibuan.

Sementara Jansen Panjaitan mengatakan, penghargaan ini akan menjadi motivasi dan semangat baru dalam bekerja untuk memberantas narkoba di Bali. "Denpasar khususnya dan Bali umumnya, sebagai daerah tujuan utama pariwisata internasional. Sehingga adanya asumsi bahwa sebagai daerah wisata nyaman untuk narkoba. Tapi Bali harus bebas dari narkoba," ungkapnya.

Dikatakan Jansen, komitmen Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra untuk memberantas premanisme dan narkoba di Bali, Polresta Denpasar juga memastikan akan menindak tegas aksi premanisme dan peredaran gelap narkoba. Premanisme berkedok ormas dan narkoba merupakan tindakan yang mengganggu Kamtibmas.

"Khususnya wilayah Denpasar, peredaran narkoba paling tinggi di Bali termasuk aksi premanisme. Jika ada yang berani macam-macam atau bermain, maka akan kami tindak tegas," tegasnya.

Terkait peredaran narkoba, diprediksi marak menjelang tahun baru. "Kami telah melakukan antisipasi untuk masalah itu. Terutama kedatangan penduduk pedatang atau wisatawan yang sengaja ke Bali untuk mengonsumsi narkoba," ujarnya.

Mantan Wakapolres Badung ini juga tidak memungkiri jika wilayah Denpasar dan Badung menjadi lahan yang menggiurkan bagi para bandar narkoba menjalankan bisnis haramnya.

"Kedua wilayah ini menjadi tujuan utama pariwisata dunia. Dan para wisatawan termasuk masyarakat menjadi sasaran para pengedar narkoba. Jagan sampai Bali menjadi surganya narkoba. Kita akan berantas, Bali harus no narkoba. Kita akan tindak tegas aksi premanisme dan peredaran narkoba," tandasnya.