Terkait Virus Corona, RSUD Karangasem Rawat Seorang Pasien Status dalam Pemantauan | Bali Tribune
Diposting : 14 March 2020 10:39
Husaen - Bali Tribune
Bali Tribune/ RSUD - suasana di RSUD Karangasem
Balitribune.co.id | Amlapura - Sorang wanita berusia 24 tahun di Karangasem dirawat di dalam ruang khusus pemantauan Virus Corona di RSUD Karangasem. Pasien tersebut mengeluh demam tinggi, batuk, pilek dan gejala sesak nafas mirip dengan gejala orang yang terinfeksi Virus Corona Covid-19, setelah sebelumnya sekitar satu bulan lalu pernah kontak dengan orang negara asing di restoran tempatnya bekerja di Denpasar.
 
Dari informasi yang dihimpun koran ini di RSUD Karangasem, sekitar pukul 09.00 Wita pagi, Jumat (13/3), sebuah mobil ambulance tiba di depan lobi ruang pemantauan sal gangga, RSUD Karangasem. Dimana sopir maupun perawat yang membawa pasien tersebut seluruhnya menggunakan pakaian khusus pelindung diri, pun demikian dengan petugas yang menerima di ruang khusus pemantauan juga mengenakan pakaian pelindung sebelum kemudian pasien tersebut dibawa keruang khusus pemantauan.
 
Ni Made Astini Handayani, Kasi Pelayanan Medis RSUD Karangasem kepada wartawan kemarin membenarkan terkait adanya satu orang pasien yang berstatus dalam pemantauan dirawat diruang khusus pemantauan di Sal Gangga. Pasien tersebut sebelumnya sempat dirawat di salah satu puskesmas di Karangasem, karena mengeluh demam tinggi, batuk-batuk dan gejala sesak nafas.
 
Karena si pasien bersangkutan mengaku sebulan sebelumnya pernah kontak dengan warga negara asing atau turis asia, di restorant tempatnya bekerja di Denpasar. Maka pihak Puskesmas bersangkutan merujuk pasien bersangkutan ke RSUD Karangasem guna mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut di ruang khusus pemantauan. “Sudah dilakukan pemeriksaan dan sudah diambel sample untuk pemeriksaan lab. Jadi saat ini masih menunggu bagaimana hasil lab nya,” ujar Astini Handayani.
 
Sementara itu, pasien bersangkutan juga akan dirontgent, hanya saja untuk protokol keamanan pemeriksaan itu akan dilakukan setelah ruangan rontgent benar-benar kosong dan tidak ada orang atau pasien lain yang melakukan pemeriksaan rontgen. Dari informasi yang disampaikan si pasien kepada petugas medis, bahwa pasien tersebut sudah mengalami batuk-batuk selama hampir satu bulan, ataua beberapa hari setelah kontak dengan wisatawan asia tersebut. Kendati memang belum diketahui bagaimana kesehatan wisatawan asia yang diajak kontak langsung oleh si pasien bersangkutan.
 
Dengan masuknya pasien bersangkutan, artinya sampai saat ini di Karangasem sendiri tercatat sudah ada dua pasien yang berstatus dalam pemantauan.