Tersesat saat Trekking, Dua WNA Selamat | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 22 Desember 2024
Diposting : 15 February 2018 15:54
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
trekking
Dua orang WNA yang sempat tersesat saat melakukan trekking di batukaru.

BALI TRIBUNE - Dua orang WNA asal Denmark, Philip dan Ditte diduga tersesat saat melakukan trekking di jalur Pura Luhur Petali, Desa Jatiluwih, menuju Pura Luhur Batukaru, Selasa (13/2). Karena hingga Rabu (14/2) dini hari (14/2), keduanya belum ditemukan dan pencarian dilanjutkan Rabu pagi.

Setelah dilakukan pencarian kembali oleh Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan dibantu anggota Polsek Penebel, dan pemandu lokal dari Jatiluwih, sekitar pukul 14.00 wita, kedua WNA tersebut kembali dengan selamat dan muncul di Pura Luhur Batukaru.

Berdasarkan informasi di lapangan, kedua WNA tersebut menginap di hotel The Bulakan Botik di Banjar Dinas Kedewatan Ubud, Gianyar. Kemudian sekitar pukul 10.00 wita dijemput oleh guide I Made Astawa Yasa untuk langsung menuju Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan.

Setibanya di Desa Jatiluwih sekitar pukul 12.30, kedua WNA lalu meminta ijin ke petugas tiket untuk kegiatan trekking. Trekking dimulai pukul 13.00 dengan melalui utara Pura Luhur Bujangga, Desa Jatiluwih, menuju Pura Batukaru, Desa Wangaya Gede, Penebel.

Seharusnya kedua WNA tersebut tiba di Pura Luhur Batukaru sekitar pukul. 19.00, namun sampai pukul 20.30 keduanya belum juga tiba. Hal itu membuat guide tersebut panik dan melaporkan kejadian tersebut kepada petugas DTW Jatiluwih.

Atas laporan tersebut pihak DTW Jatiluwih melaporkan kejadian tersebut kepada Pecalang dan BPBD Tabanan untuk melakukan Pencarian 2 WNA tersebut hingga pukul 02.00. Namun hasilnya masih nihil dan pencarian dihentikan sementara mengingat cuaca tidak mendukung.

Pencarian pun dilanjutkan rabu (14/2) mulai pukul 07.00 wita. Menurut sang guide I Made Astawa Yasa, dirinya sampai di Pura Puncak Petali sekitar pukul 12.30 wita. Dimana sempat menawarkan agar memakai pemandu lokal, namun ditolak karena kedua tamu itu sudah membawa GPS.

Ditambahkan Astawa, dirinya disuruh menunggu di Pura Luhur Batukaru, Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel. Namun setelah ditunggu sekitar pukul 18.00 wita, kedua tamunya belum sampai, setelah dihubungi lewat telepon dikatakan kalau dirinya telat dan disuruh untuk menunggu sampai satu setengah jam lagi.

Setelah ditunggu ternyata tidak turun juga, dan dihubungi kembali dikatakan kalau mereka nyasar di puncak tidak menemukan jalan untuk turun. Dengan kondisi tersebut akhirinya dilaporkan kepada petugas untuk meminta bantuan.

“Karena sudah malam sekitar pukul 19.40 wita gak ada kabar, akhirnya saya laporkan kepada petugas untuk meminta bantuan,” tambahnya. Menurut Astawa meskipun tersesat tapi kondisi kedua tamunya dalam keadaan sehat, hal tersebut terungkap lewat hubungan telepon antara dirinya dengan tamunya.

Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Tabanan, I Putu Trisna Widiatmika mengatakan, setelah mendapatkan informasi dari Polsek Penebel, pihaknya langsung turun ke lapangan. Ada sekitar 12 orang diterjunkan untuk melakukan pencarian yang sempat dihentikan karena cuaca buruk.

Trisna menambahkan, sekitar pukul 10.30 wita, Tim BPBD Tabanan, yang dibantu oleh petugas dari Polsek Penebel dan dua orang pemandu lokal kembali melakukan pencarian di seputaran hutan di atas Pura Petali. Sekitar pukul 14.00 wita, tim mendapatkan informasi kalau kedua WNA yang tersesat tersebut sudah tiba di Pura Luhur Batukaru.

Akhirnya tim menuju Pura Luhur Batukaru untuk menemui kedua orang asing tersebut. Selanjutnya kedua WNA tersebut dibawa ke Puskesmas Penebel 1, untuk dicek kesehatannya. “Kedua WNA yang tersesat tersebut akhirnya sudah ditemukan dalam keadaan sehat. Tadi sekitar pukul 14.00 wita keduanya sampai di Pura Luhur Batukaru,” pungkasnya.