balitribune.co.id | Badung - Puluhan warga negara asing (WNA) asal Maroko melakukan isolasi mandiri di salah satu hotel di kawasan Kuta, Badung. Hal ini lantaran di negara tersebut telah memberlakukan lockdown pada 16 Maret lalu, sehingga puluhan WN Maroko yang ada di Bali tidak bisa kembali ke negaranya. Akibatnya puluhan warga Maroko yang kini tertahan di Bali melakukan isolasi diri secara mandiri.
Budiman Tanto Widjaja, perwakilan hotel tempat 60 WN Maroko melakukan isolasi mandiri, Selasa (7/4) menyampaikan, puluhan warga Maroko datang dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka umumnya ke Tanah Air dengan tujuan berlibur maupun bekerja. Upaya isolasi mandiri itu dilakukan lantaran gagal pulang dan akhirnya tertahan di Bali pasca penerapan lockdown oleh pemerintah negara tersebut.
"Hotel ini memang dijadikan sentral isolasi mandiri puluhan warga negara Maroko. Oleh pihak Kedutaan Besar Maroko di Jakarta yang sebelumnya telah melakukan survei lokasi. Meski secara umum pihak Kedubes Maroko tidak memiliki permintaan khusus, namun pihak hotel diminta wajib menyajikan menu makanan halal bagi warga negaranya selama masa isolasi," jelasnya.
Salah seorang warga negara Maroko, Bilad menyampaikan hanya melakukan aktivitas di dalam hotel, baik itu berenang, internetan maupun bercengkrama dengan sesama warga Maroko. "Sebenarnya saya ingin cepat kembali ke negara saya," ucapnya.
Kedubes Maroko pada awalnya memesan sejumlah kamar untuk 20 hari, namun kini kembali diperpanjang hingga 10 hari ke depan. Meski beberapa warganya berharap bisa segera pulang namun dari pihak Kedubes Maroko belum memberi kepastian terkait batas waktu berakhirnya pemberlakuan lockdown di negara itu.