Tiga Perguruan Tinggi Tidak Ajukan Beasiswa | Bali Tribune
Diposting : 29 October 2019 14:02
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/ Sang Nyoman Nada.
balitribune.co.id | Bangli - Dari delapan perguruan tinggi yang telah mengadakan kerjasama dengan Pemkab Bangli kaitannya pemberian bea siswa bagi mahasiswa asal Bangli yang berprestasi, ternyata tiga perguruan tinggi yakni Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Teknologi Sepuluh November (UTS) Surabaya tidak mengajukan bea siswa. 
 
Dinas Pendidikan dan Olah Raga sudah sempat melayangkan surat terkait pemberian bea siswa tersebut. Kabid Pemuda dan Olah Raga Dinas Pendidikan dan Olah Raga Bangli, Sang Nyoman Nada terkait pemberian bea siswa bagi mahasiswa asal Bangli yang berprestasi  kaitannya akademik Pemkab Bangli telah menjalin kerjasama dengan 8 perguruan tinggi , yakni Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Institut Pertanian Bogor (ITB), Universitas Teknologi Sepuluh Nopember (UTS) Surabaya, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Universitas Udayana (UNUD) Denpasar dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes Buleleng). “Untuk tahun ini Pemkab Bangli mengangarkan dana bea siswa sebesar Rp1.008.000.000 untuk 84 siswa atau masing-masing mendapatkan bea siswa  sebesar Rp 12 juta per tahunnya,” jelas Sang Nyoman Nada.
 
Sementara proses sudah dimuali sejak bulan Januari yakni pihaknya bersuarat ke delapan perguraun  tinggi terkait pemberian bea siswa. Hingga bulan Juli baru masuk usulan dari 5 perguruan tinggi. “Karena usulan  dari tiga perguraun tinggi belum masuk, pihaknya kembali bersurat namun hingga akhir Oktober belum ada balasan,” ujarnya  seraya menambahkan, ketiga perguruan tinggi yang belum menyetorkan usulan, yakni UGM, ITB dan UTS Surabaya.
 
Sang Nyoman Nada tidak tahu alasan kenapa tiga perguruan tinggi tersebut tidak menyetotkan usulan, terkait hal tersebut nantinya tentu pihaknya akan berkoordinasi dengan pimpinan. Untuk tahun ini jumlah kuota yang disedikan pemerintah sebanyak 84 kuota, dari jumlah tersebut untuk UGM 3 kuota, IPB 3 kuota, UTS 3 kuota, ISI Denpasar 4 kuota, IHDN Denpasar 4 kuota, Undikhsa Singaraja 36 kuota, Unud Denpasar 27 kuota dan Stikes Buleleng 4 kuota.
 
Kata Sang Nyoman Nada, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi pemohon, yakni mahasiswa yang berasal dari kabupaten Bangli, Indek Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,5 tahun akademik 2018/2019. Sementara khusus untuk mahasiswa dari daerah yang sulit terjangkau transportasi umum tanpa melihat IPK seperti daerah Banjar Bunut Madya, Desa Subaya, Desa Trunyan, Banjar Kayu Selem, Banjar Peradi, Desa Abang Batudingding, Banjar Kayupadi, Banjar Alengkong, Desa Siakin dan Banjar Kubusalya. “Khusus untuk mahasiswa seni dan budaya dengan  jurusan kerawitan dan tari tanpa melihat IPK diberikan kepada 1 orang peserta didik per desa,” jelasnya.