balitribune.co.id | Negara - Ditengah berbagai keterbatasan akibat covid-19, Pemkab Jembrana melaksanakan pengenalan museum di kalangan pelajar. Museum masuk sekolah yang digelar serangkaian peringatan Hari Museum Nasional tahun 2020 ini menyasar SMP di lima kecamatan di Jembrana dimulai Senin (19/10) hingga Jumat (23/10).
Museum masuk sekolah yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana ini mengusung tema museum dihatiku. Menurut Kepala Seksi Sejarah, Purbakala dan Museum, I Putu Yudi Ary Tendra Minggu (24/10) mengatakan sosialisasi merupakan upaya mengenalkan berbagai pengelolaan kekayaan budaya, pelestarian peninggalan sejarah purbakala dan museum kepada generasi muda.
"Kita sasar anak sekolah karena mereka perlu dikenalkan sejak dini tentang museum. Bukan saja berbagai koleksinya , tapi kekayaan budaya yang dimiliki. Khususnya keberadaan lokasi museum purbakala diGilimanuk. Apa saja peninggalan yang tersimpan di Kawasan museum manusia purba gilimanuk, kita kenalkan," paparnya. Harapannya generasi muda ini tetap mempunyai rasa cinta dan bangga terhadap daerahnya.
"Bahwa Jembrana itu kaya akan budaya. Salah satunya menyimpan sejarah peninggalan manusia purba serta peradabannya baik yang sudah dipamerkan maupun yang belum dilakukan penggalian," sambungnya. Perwakilan sekolah yang ditunjuk sebagai peserta sosialisasi museum masuk sekolah kali ini terdiri dari SMP N 1 Pekutatan, SMP N 2 Mendoyo, SMP N 1 Negara, SMP N 2 Negara dan SMP N 4 Melaya.
Pelaksanaan sosialisasi terap mengedepankan protokol kesehatan digelar dengan jumlah peserta terbatas. Diikuti masing-masing 25 orang siswa yang rumahnya dekat sekolah dan didampingi guru pendamping untuk setiap sekolah. "Kita laksanakan sosialisasi tetap mengikuti standar protokol kesehatan penangannan covid-19. masing-masing sekolah dimulai pada pukul 09.00 wita dan berakhir pukul 12.00 Wita” jelasnya.
Ia mengakui para siswa dan guru pendamping sangat antusias mengikuti kegiatan pengenalan museum ini. Menurutnya selama kegiatan terjadi interaksi. Berbagai tanggapan muncul saat sesi tanya jawab antara siswa/siswi dengan tim narasumber “Ini awal yang baik mengenalkan potensi Museum Manusia Purba Gilimanuk sekaligus membuktikan kerinduan mereka dengan system belajar mengajar tatap muka di sekolah” imbuhnya.
“Bahkan seluruh kepala sekolah dan guru juga menyatakan setiap akhir tahun ajaran berharap dapat mengajak siswanya berkunjung langsung ke Museum Manusia Purba Gilimanuk," tandasnya. Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Jembrana, I Nengah Alit berharap melalui pengenalan museum ke sekolah dapat mengingatkan generasi muda bahwa Jembrana punya museum. “Jika situasi memungkinkan, pihak sekolah tetap menjadwalkan untuk kunjungan langsung ke museum," tandasnya.