Diposting : 16 March 2023 06:41
ANA - Bali Tribune
balitribune.co.id | Mangupura - Guna meningkatkan respon time penanganan kebakaran, Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (Diskarmat) Badung akan membentuk Barisan Sukarelawan Kebakaran (Balakar) di setiap desa. Tim ini akan dibentuk minimal beranggotakan 5 orang. Nantinya tim yang diberi nama Laskar Sapugeni akan mendapatkan pelatihan dan edukasi terkait penganan kebakaran. Hal ini terungkap saat pelaksanaan Apel perayaan HUT Pemadam Kebakaran Indonesia ke 104 di Mako induk Diskarmat Badung, Rabu (15/3).
Acara tersebut pun dipimpin langsung oleh Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa. Kemudian dihadiri oleh Kasatpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara, Kalaksa BPBD Badung I Wayan Darma, beserta undangan lainnya.
Kadiskarmat Badung Wayan Wirya mengatakan, untuk penanganan satu kejadian kebakaran pihaknya memiliki batas waktu respon time 15 menit. Waktu tersebut terhitung sejak adanya laporan kebakaran sampai armada tiba di lokasi. “Kita telah menyebar pos di setiap kecamatan. Sehingga waktu 15 menit itu bisa kita capai bahkan bisa kurang dari itu,” ujar Wirya.
Namun untuk mempercepat proses penanganan kebakaran, pihaknya mengakui akan membentuk Balakar Laskar Sapugeni di setiap desa. Bahkan tim ini sudah ada di seluruh Kecamatan Petang. Selain itu untuk penanganan di wilayah Badung selatan utamanya kawasan ITDC juga telah disiapkan tim tersebut di Desa Adat Bualu dan Peminge.
“Rencananya tim ini akan dibentuk minimal lima orang. Namun jumlah ini akan disesuaikan dengan luas desa. Bisa lebih dari lima tergantung dari relawan yang ada. Kita akan rekrut relawan yang ada di setiap desa dan akan kita latih dan edukasi ketika ada kebakaran agar lebih baik mereka melakukan penanganan. Sehingga respon time bisa kita tekan sampai akhirnya armada kita datang,” jelasnya.
Selain hanya berfokus pada penanganan, Diskarmat Badung pun melakukan pencegahan kebakaran. Upaya ini dilakukan dengan melakukan edukasi. Seperti banyak yang dilakukan kepada karyawan hotel. “Apalagi di hotel-hotel kawasan Bandung selatan selalu meminta kita melakukan edukasi terhadap karyawan-karyawannya. Lalu di tingkat masyarakat, kita juga melakukan edukasi ke sekolah-sekolah, seperti di TK yang meminta setiap minggu,” ungkapnya.
Lebih lanjut Wirya menambahkan, Diskarmat juga sering diminta menangani keluhan masyarakat. Seperti terkait permasalahan sarang tawon dan temuan ular. Sehingga pihaknya pun mengirimkan tim untuk melakukan rescue. “Itu sangat sering di Kabupaten Badung,” ucapnya seraya mengatakan juga sering melakukan penyelamatan manusia yang dibantu pihak Kepolisian, Basarnas, dan perangkat lainnya.