Tinjau Pembangunan Pelabuhan Sanur, Gubernur Koster Minta Sesuai Desain dan Berkualitas | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 02 Desember 2024
Diposting : 28 April 2022 05:12
KSM - Bali Tribune
Bali Tribune/MENINJAU - Gubernur Koster saat meninjau pembangunan Pelabuhan Sanur, Denpasar, Rabu (27/4)

balitribune.co.id | Denpasar -  Guna mengetahui progres tahap pembangunan Pelabuhan Sanur Denpasar, Gubernur Bali Wayan Koster langsung turun meninjau ke lokasi proyek pembangunan di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar, Rabu (Buda Pon, Tolu, 27/4). Di hadapan para awak media yang sangat antusias ingin mengetahui progres pembangunan pelabuhan tersebut, Gubernur Bali mengungkapkan pembangunan Pelabuhan Sanur yang merupakan salah satu diantara tiga pelabuhan yang dibangun di Provinsi Bali dengan rentang waktu setahun, mulai tahun 2021 hingga tahun 2022. Dua pembangunan pelabuhan lainnya Pelabuhan Sampalan Nusa Penida, dan Pelabuhan Bias Munjul Nusa Ceningan.

"Pelabuhan Sampalan Nusa Penida sudah selesai dan sudah Diplaspas awal bulan April yang lalu. Kemudian Pelabuhan Bias Munjul Nusa Ceningan sudah saya tinjau,  kontraknya itu selesai pekerjaan bulan September tapi sudah ada komitmen untuk mempercepat, diupayakan akan selesai pada bulan Juni 2022,” ujarnya.

Dikatakan Koster, untuk Pelabuhan Sanur sesuai terlihat di lokasi, dan berdasarkan penjelasan pelaksana, pembangunan pelabuhan telah mencapai 91%, dengan target waktu penyelesain yang sama yakni  Juni 2022. “Pelabuhan yang sangat besar dan cukup panjang, jika pembangunan telah mencapai 91%, saya kira Juni bisa selesai,” harap orang nomor satu di Bali ini.

Walaupun pembangunan pelabuhan telah mendekati target, tapi tidak begitu halnya dengan terminal penumpang pelabuhan yang saat ini baru mencapai 37%. Diperkirakan selesai tahun 2023, namun Gubernur Bali tetap mengupayakan agar pihak pelaksana bisa menyelesaikan pembangunan pada tahun 2022.

“Jadi kemungkinan tidak bisa selesai Juni 2022, atau selesainya mundur. Tapi saya tadi sudah berbicara kepada pelaksana, termasuk dengan Dirut Utama Karya supaya bisa diselesaikan lebih cepat, sebelum September 2022,” ungkapnya.  

Terkait anggaran, pembangunan tiga pelabuhan ini diperkirakan menelan total anggaran sebesar Rp570 miliar. Sebanyak Rp370 miliar diantaranya dimanfaatkan untuk Pelabuhan Sanur, sisanya Rp200 miliar merupakan anggaran pembangunan Pelabuhan Sampalan Nusa Penida dan Pelabuhan Bias Munjul Nusa Ceningan.

Disampaikan Koster, kendati tidak sepenuhnya bisa selesai pada Juni 2022, pihaknya tetap bisa memahami kondisi yang ada. Pembangunan tidak bisa dipaksakan untuk dipercepat, karena dalam pembangunan terminal terdapat penyesuaian yang memerlukan ketelitian dan kecermatan di dalam penyelesaian pekerjaannya dengan harapan hasilnya pun menjadi bagus dan berkualitas.

“Yang penting bagi saya adalah yang dikerjakannya sesuai dengan desain yang sudah diberikan, dan pekerjaannya itu betul-betul berkualitas. Karena ini merupakan pembangunan tiga pelabuhan baru sekaligus, pertama dilaksanakan di Provinsi Bali. Anggarannya saya upayakan melalui laporan langsung kepada bapak Presiden Ir. Joko Widodo, mengenai kebutuhan pembangunan tiga pelabuhan ini dan direspon oleh bapak Menteri Perhubungan,” beber Gubernur Bali.

Ia yang sangat getol memperjuangkan pelestarian kebudayaan Bali ini kembali mengingatkan agar hasil pekerjaan pelabuhan harus berkualitas. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk pelayanan masyarakat penumpang ke Nusa Penida, Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan bagi warga penumpang yang akan melaksanakan persembahyangan ke Pura-pura di seputaran ketiga pulau tersebut, sebagai sarana transportasi regular harian, serta yang tak kalah penting pelayanan failitas bagi para wisatawan yang akan menyebrang berkunjung ke Nusa Penida, Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan.

“Kita bersyukur tiga pelabuhan bisa dikerjakan sekaligus bersamaan, dan harapan tahun ini bisa selesai. Sehingga kita di Bali untuk pertama kalinya memiliki pembangunan tiga pelabuhan infrastruktur transportasi laut yang cukup memadai, dengan anggaran yang sangat besar, dan dibiayai penuh dari APBN,” imbuhnya.

Menurut Koster, pelabuhan tidak hanya untuk pelayanan penyeberangan, tapi juga akan membawa dampak pada perekonomian. "Menjadi pusat pertumbuhan perekonomian di Sanur dan Kota Denpasar pada umumnya,  berimplikasi pada daerah lain yaitu terutama Kabupaten Klungkung dan seputarnya," tutupnya.