TP PKK Kota Denpasar Gelar Sosialisasi Stunting | Bali Tribune
Diposting : 17 June 2021 22:03
YAN - Bali Tribune
Bali Tribune/ Tim Penggerak PKK Kota Denpasar menggelar sosialisasi apa itu stunting bagi kader Posyandu se-Kota Denpasar di Gedung Graha Sewaka Dharma Lumintang Denpasar, Kamis (17/6).
balitribune.co.id | Denpasar  - Pemkot Denpasar  berkomitmen untuk terus mengurangi angka stunting di Denpasar. Untuk itu Tim Penggerak PKK Kota Denpasar menggelar sosialisasi stunting bagi kader Posyandu  se-Kota Denpasar di Gedung Graha Sewaka Dharma Lumintang, Kamis (17/6).
 
Ketua Panitia   I. A Putu Widnyani mengatakan, sosialisasi stunting ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan penjabaran implemntasi 10 program pokok PKK . Yang memiliki tujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada masyarakat bahwa stunting tersebut bisa dicegah secara bersama-sama melalui upaya- upaya  peningkatan kesadaran masyarakat, tentang deteksi dini pencegahan stunting.
 
Menurut Putu Widnyani, stunting adalah masalah kurang gizi  kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu cukup lama. Dampaknya pada gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak akan lebih rendah atau pendek dari standar usianya. 
 
Itu sebab, tandasnya, perlu dilakukan upaya  pencegahan yang salah satunya melalui perbaikan gizi keluarga dan taraf kesehatan kekuarga. Disamping itu, edukasi tentang peningkatan kesadaran masyarakat tentang  pentingnya pencegahan stunting tersebut.
 
Lanjutnya, pencegahan juga melalui  salah satu kegiatan pemberdayaan taraf kesehatan masyarakat melalui kegiatan posyandu. Mengingat  posyandu sebagai UKBM adalah layanan yang berbasis masyarakat dimana pelaku pelaksana dan penerima layanannya adalah masyarakat itu sendiri. Sehingga perlu dilakukan upaya peningkatakan SDM dari para kader posyandu sebagai pilar pelaksana kegiatan.
 
Stunting juga merupakan masalah yang menjadi prioritas pembangunan nasional Presiden Repulik Indonesia dan telah menargetkan bahwa bangsa Indonesia  di tahun 2924 dapat mencapai penurunan stunting menjadi 14 %.
 
Menghadapi masalah ini memerlukan upaya kerjasama dan gotong royong berbagai lapisan masyarakat. Itu sebab, desa sebagai unit pemerintahan terbawah yang secara langsung memberdayakan masyarakat melalui pemberdayakan kader- kader yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah desa dalam upaya pembinaan masyarakat.Salah satunya adalah kader posyandu dimana kader  posyandu merupakan jembatan pemerintah dan masyarakat dalam upaya upaya meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
 
Sehingga untuk mewujudkan percepatan tersebut dan meningkatkan pelayanan di dalam posyandu yang menjadi pilar pembentukan karakter penerus bangsa yang sehat, cerdas berkualitas, perlu dilakukan upaya konvergensi dan sinergitas antar berbagai pihak di masyarakat.
 
Terlebih lagi posyandu yang merupakan lembaga dasar yang berperan di tingkat terbawah yang dinaungi pemerintah desa dan kelurahan dapat terus bergerak dan bersinergi dan membangun konvengersi layanan dengan seluruh lapisan masyarakat termasuk OPD, tokoh agama, tokoh  masyarakat guna dapat mempercepat pencapaian penurunan angka stunting di Kota Denpasar.