
balitribune.co.id | Badung - Inisiatif Hyperlocal berupaya membantu pelaku usaha di Indonesia, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal, memulai dan membangun bisnis dari wilayah mana pun di Indonesia, serta berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Hyperlocal punya berbagai manifestasi, seperti Kumpulan Toko Pilihan (KTP) dan Dilayani Tokopedia. “Hyperlocal membawa dampak ekonomi yang positif. Rerata persentase pertumbuhan ekonomi di kota tanpa Hyperlocal Tokopedia tercatat 1,26%, sedangkan di kota dengan Hyperlocal Tokopedia angkanya lebih tinggi, yaitu 2,78%,” ungkap Kepala Divisi Komunikasi Tokopedia, Antonia Adega saat Media Workshop Pembuatan Aksesoris di Badung, Kamis (19/10).
Kata dia, saat ini lebih dari 14 juta penjual dan hampir 100% pelaku UMKM, memasarkan lebih dari 1,8 miliar produk kepada masyarakat di 99% kecamatan di Indonesia. "Hyperlocal mendorong tumbuh kembang UMKM di Indonesia, termasuk Bali,” tambah Antonia.
Salah satu UMKM Bali yang memanfaatkan platform Tokopedia dan Hyperlocal adalah TuTu and Co. Berkat Hyperlocal, dalam hal ini KTP, usaha aksesoris lokal buatan tangan (handmade) yang didirikan oleh Wiko Wikarta ini berhasil memperluas pasar dan meningkatkan penjualan di era digital.
Produk aksesoris lokal ini terinspirasi dari kekayaan budaya dan alam Bali.
"TuTu and Co berfokus go local demi memberdayakan para perajin di Bali. Kami ingin mengubah stigma profesi perajin, yang awalnya dianggap tidak berpenghasilan, menjadi lebih berdaya. Nama ‘and Co’ dalam brand kami merepresentasikan perajin Bali yang membantu pembuatan produk TuTu and Co,” tambah Wiko.
Sebagian besar bahan baku TuTu and Co berasal dari Indonesia, seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat. Wiko pun menjelaskan alasan pemilihan wilayah tersebut, bahan baku TuTu and Co dalam hal ini yang berupa manik-manik kaca banyak diambil dari Jawa Tengah karena wilayah tersebut penuh dengan perajin kaca berkualitas.
Ia mengaku sudah menjangkau pasar yang lebih luas bahkan sampai ke Aceh. Untuk meningkatkan penjualan produk, ia rutin mengikuti berbagai kampanye, seperti Tokopedia Fashion Week, Waktu Indonesia Belanja (WIB), Cantik Fest, dan Serbu Official Store (SOS). "Berkat berjualan online omzet bisa meningkat 2,5 kali lipat dibandingkan sebelum bergabung di Tokopedia,” jelas Wiko.
Selain membantu pelaku usaha di Indonesia khususnya UMKM untuk memulai dan membangun bisnis, Hyperlocal Tokopedia juga mempermudah masyarakat di seluruh wilayah di Indonesia mengakses lebih banyak pilihan produk kebutuhan dengan lebih cepat dan efisien.
Hyperlocal mendorong terciptanya tren belanja online masyarakat Indonesia. Beberapa kategori produk paling laris di Tokopedia selama semester I 2023, antara lain Rumahtangga, Fesyen, Otomotif, Olahraga dan Hobi, serta Kebutuhan Sehari-hari atau Groceries (seperti makanan dan minuman serta perawatan tubuh), baik secara nasional maupun khusus di Bali.
“Long john, pakaian adat dan aksesoris menjadi beberapa produk fesyen yang paling banyak dibeli melalui Tokopedia, sepanjang semester I 2023 dibandingkan semester I 2022, dengan rata-rata peningkatan transaksi lebih dari 2,5 kali lipat khusus di Bali, dan hampir 3 kali lipat secara nasional,” jelas Antonia.