Trisno Nugroho Minta Forkom Dewi Bali Fokus Menata Desa Wisata | Bali Tribune
Diposting : 28 November 2021 20:29
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / DESA WISATA - Suasana saat pembukaan Desa Wisata Festival

balitribune.co.id | KutaBali memiliki sejumlah desa wisata yang dikenal hingga ke mancanegara. Hal tersebut merupakan salah satu potensi dalam menciptakan pariwisata berkelanjutan. Seluruh wilayah di Bali terdapat desa wisata yang menyuguhkan karakteristik tertentu. Namun Bali saat ini menghadapi tantangan agar desa wisatanya mampu bertahan dan bersaing di internasional maupun nasional.

"Desa wisata di Bali sudah bagus. Tapi kita harus membaguskan terus, tiap hari, tiap waktu, tiap tahun, jangan merasa sudah bagus. Seperti Penglipuran, Jatiluwih, Pinggan dan lainnya harus terus memperbaiki infrastrukturnya agar bisa berkompetisi dengan desa wisata di Jawa," jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho saat menghadiri pembukaan Desa Wisata Festival di Park23 Bali Creative Hub, Kuta, Badung, Sabtu (27/11). 

Di Bali kata dia saat ini terdapat 179 desa wisata yang memiliki potensi bersaing dengan desa wisata lainnya di Indonesia. "Pelan-pelan dibagusin desa wisatanya, yang sudah bagus dibagusin lagi. Kita pilih yang bagus-bagus didorong, kita tidak bisa hanya melihat di Jawa maju tapi kita diam saja," tegasnya. 

Ia mencontohkan, Desa Wisata Penglipuran yang dulunya pernah dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia pada 2017 lalu, namun saat ini tidak mampu menduduki posisi terbaik di dunia. Keberadaan Desa Wisata Penglipuran dikalahkan oleh desa wisata yang ada di Nusa Tenggara Timur dan Jawa Tengah. "Itu yang kita evaluasi. Kami melakukan penelitian terkait apa kekurangan Penglipuran, apa yang perlu didorong, meskipun sudah bagus tetapi di tempat lain lebih bagus. Kita mesti jangan puas diri, dievaluasi program-programnya Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi Bali)," kata Trisno Nugroho. 

Ia menyarankan Forkom Dewi Bali lebih fokus menata dan mempercantik sejumlah desa wisata yang ada di Bali, sehingga layak dikunjungi oleh delegasi G20 pada 2022 mendatang. Ketua Forkom Dewi Bali, I Made Mendra Astawa merespon baik masukan tersebut untuk menata desa wisata di Bali. "Karena kebetulan masih masa pandemi, ini kesempatan kita bisa memilih yang mana desa-desa sudah siap. Kami sudah mengelompokkan, karena di setiap kabupaten sudah ada Korwil-korwilnya. Jadi sangat mudah kami melakukannya," ucap Made Mendra. 

Seperti diketahui, penyelenggaraan Desa Wisata Festival pada 27-28 November 2021 adalah salah satu upaya pelaku industri pariwisata Bali membangkitkan kembali pariwisata di pulau ini pasca-pandemi Covid-19. Pasalnya, pandemi membuat wisatawan kembali ke alam, cenderung menghindari keramaian atau interaksi dengan orang lain yang tidak dikenal. Maka, desa wisata akan menjadi pilihan alternatif para wisatawan di masa pandemi atau era baru ini.