Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Tuak, Minuman Khas Bali yang Tak Ada Matinya

Bali Tribune/Petani tuak tradisional, I Wayan Santiasa dalam proses penyadapan air nira.

balitribune.co.id | Denpasar - Tuak, minuman tradisional beralkohol yang keberadaannya masih erat dengan budaya dan digilai masyarakat Bali. Sudah legal diproduksi dan dikembangkan, peminatnya berasal dari segala kalangan.
 
Tuak merupakan minuman beralkohol tradisional khas Bali  yang masih beken menjaga namanya sampai sekarang. Kehadirannya tak bisa lepas dari keseharian masyarakat Bali. Peminatnya pun tak kenal usia, dari generasi muda hingga tua berbondong-bondong menikmati minuman warisan leluhur ini. 
 
Seorang petani tuak murni tradisional yakni Wayan Santiasa (42) asal Badung, menceritakan proses pembuatan tuak dari nol sampai siap dihidangkan. 
 
Pohon aren atau jaka yang ditumbuhkan turun temurun oleh keluarganya pertama-tama akan dirawat selama sekitar dua puluh hari, dalam kurun waktu tersebut bagian batang yang dekat dengan bunga akan dipotong. Ia juga rutin menggoyangkan dan memukul pohon untuk membantu proses pengeluaran nira. Kemudian air nira yang lolos dari batang akan ditampung dalam wadah pipa yang sebelumnya sudah melalui tahap pembersihan. 
 
Berbeda dengan arak yang melewati proses fermentasi selama berhari-hari, tuak hanya butuh waktu sehari sebelum siap dikonsumsi. Wayan memanfaatkan kulit buah kelapa merah sebagai media fermentasi. Hal itu karena kulit kelapa atau luas disebut sebagai lau dapat berfungsi sebagai pewarna alami serta menambah cita rasa khas dari tuak sendiri. Lau kemudian dimasukkan ke dalam wadah pipa yang berisi air nira. 
 
Menurut Wayan, kebanyakan pelanggannya lebih menyukai rasa tuak segar yang baru saja turun dari pohon ketimbang yang sudah didiamkan selama beberapa saat. Lewat pengakuannya ia membeberkan, bahwa rasa tuak tersebut lebih manis dan  segar untuk melepas dahaga. 
 
Tuak Bali memang sangat laris dipasaran. Ia menyebutkan bahwa selain dikonsumsi sebagai minuman beralkohol, kebanyakan juga mengincar jutaan khasiat dari tuak. Tuak digadang-gadang bisa menyembuhkan penyakit kencing manis, menjaga kesehatan tulang dan melancarkan sistem pencernaan. Pasalnya, tuak ternyata kaya akan kandungan protein, kalsium dan berbagai vitamin. 
 
Meski laris dipasaran, dari sepuluh pohon yang ada di kebunnya, produksi tuak Wayan terbatas pada angka tiga puluhan botol perharinya. Hal ini dikarenakan tidak semua kondisi batang pohon baik sehingga hasil panennya sering tak menentu. 
 
Ia biasa menjual habis semua dagangannya dalam waktu beberapa jam saja. Kebanyakan pelanggannya adalah warga sekitar yang sudah memesan terlebih dahulu sebelumnya. Harga tuak pun sangat terjangkau, ia hanya merogoh kocek Rp8.000/botol. 
 
Sementara itu, seorang pelanggan setia tuak bernama I Nyoman Widiadi menyebutkan bahwa dulunya ia bukanlah pecinta tuak. Namun karena dipengaruhi lingkungan dan rasa tuak yang ternyata begitu manis dan menyegarkan, tuak Bali menempati posisi spesial di hatinya. Apalagi, menurut pengakuannya, tuak Badung segar yang baru saja dipanen dari pohon aren terasa lebih manis dan unggul dibandingkan tuak-tuak dari daerah lain. 
wartawan
M2
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Nyonya Mas Parwata Saksikan Kecantikan Wastra Lokal di Bali Fashion Parade 2025

balitribune.co.id | ​Amlapura - Ketua Dekranasda Kabupaten Karangasem, Nyonya Mas Parwata, menunjukkan dukungan penuhnya terhadap pengrajin lokal dengan hadir di Bali Fashion Parade (BFP) 2025 di Denpasar, Sabtu (30/8). Acara ini menjadi panggung bagi wastra tradisional untuk bersinar, membuktikan bahwa produk lokal memiliki potensi besar di kancah internasional.

Baca Selengkapnya icon click

Astra Motor Bali Hadirkan Kreativitas di Custom War 2025 dengan Honda Greatest Motorcycle

balitribune.co.id | Denpasar – Astra Motor Bali kembali hadir meramaikan ajang kreatif NK13 Custom War 2025 yang berlangsung pada 29–30 Agustus 2025 di Taman Festival Bali. Event dua tahunan ini menjadi wadah ekspresi kreativitas para pecinta otomotif, dan tahun ini Honda tampil dengan konsep Honda Greatest Motorcycle yang menghadirkan hiburan sekaligus beragam program menarik bagi pengunjung.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jadi Jawara di PKB 2025, Bima Nata Serahkan Bonus Rp100 Juta Kepada Komunitas Seni Jong Gembyong

balitribune.co.id | Mangupura - Komunitas Seni Jong Gembyong sukses keluar sebagai jawara di Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun 2025 dengan membawakan pertujukan "Perang Untek".

Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras komunitas ini, Ketua Komisi I DPRD Badung, Bima Nata, memberikan bantuan dana sebesar Rp100 juta yang diterima perwakilan Jong  Gembyong di kediamannya, Desa Pelaga, Petang, Selasa (2/9).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.