Tukad Yeh Sungi Meluap, Tenggelamkan Pura dan Fasilitas Umum | Bali Tribune
Diposting : 18 October 2022 04:41
JIN - Bali Tribune
Bali Tribune / TENGGELAM - Sungai meluap menenggalemkan pura dan sejumlah fasilitas umum di Tabanan.
balitribune.co.id | TabananHujan yang terjadi pada hari Senin (17/10) di Kabupaten Tabanan tidak saja membuat jalan dan jembatan terputus, namun juga membuat beberapa pura rusak parah. Salah satunya di sepanjang aliran Tukad Yeh Sungi di Desa Blayu, Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan. 
 
Di Desa Blayu, ada sembilan titik yang tergerus Blabar Agung Tukad Yeh Sungi, terdiri dari empat lokasi pura dan lima lokasi lainnya adalah fasilitas umum, seperti TPS3R dan balai banjar. Menurut pengelingsir Puri Saren Kaja Blayu A A Ngurah Oka, blabar kali ini merupakan yang terbesar sejak 60 tahun lalu. "Pada blabar kali ini, ketinggin air lebih dari 10 meter, hampir seluruh bagian pura Pucak Manik Toya terendam," jelasnya.
 
Kelian Dinas Umadiwang Kangin Made Gede Sumawijaya menjelaskan, kejadian meluapnya air Yeh Sungi pertama kali diketahui sekitar pukul 08.30 Wita. Blabar ini dijelaskannya terjadi karena tingginya curah hujan menyebabkan bendungan di aliran Tukad Yeh Sungi tidak mampu menampung debit air. Sehingga menjebol jembatan di Dam Tinjak Menjngan, kemudian air bersama dengan material lainnya berupa kayu dan pohon lainnya mengalir ke selatan dan akhirnya berhenti di jembatan di sebelah timur pura Pucak Manik Toya.
 
Komisi I DPRD Tabanan I Putu Eka Putra Nurcahyadi yang ditemui di lokasi memebenarkan jika meluapnya air Tukad Yeh Sungi membuat beberapa pura mengalmi kerusakan. "Ada beberapa pura di sepanjang aliran Tukad Yeh Sungi yang rusak. Dari hasil rekapitulasi, total kerugianny mencapai Rp 9 miliar lebih, itu belum termasuk fasilitas lainnya yng tergerus banjir," paparnya.
 
Pura yang terdampak banjir Tukad Yeh Sungi, antara lain, Pura Pucak Manik Toya di Banjar Umadiwang ada tiga titik yang tergerus air bah Tukad Yeh Sungi, yakni beji, utama mandala, madya mandala dan jaba sisi dengan total kerugian memcapai Rp 3,030 miliar. Pura Hyang Tapa, dengan total kerugian mencapai Rp 300 juta. TPS3R Desa Batan Nyuh, kerugian Rp 1,010 miliar, jembatan seputaran Desa Batannyuh dengan kerugian Rp 2,7 miliar. Pura Beji Prajapati Rp 173 juta, Pura Taman Beji Puseh Desa Adat Bale Agung, dengan total kerugian Rp 163 juta, Pura Beji Dalem Desa Adat Blayu dengan total kerugian Rp 55 juta, Balai Banjar Bajera dengam total kerugian Rp 1,5 miliar dan pura beji tangkub dengan total kerugian Rp 150 juta.  
 
Sampai Senin sore, perugas BPBD dibantu oleh kepolisian, Koramil dan warga desa masih membersihkan material kayu yang dibawa oleh aliran air Tukad Yeh Sungi dari arah hulu. Jumlah materil sampah diperkirakan lebih dari 50 ton. 
 
Bencana juga terjadi di Bongan, Tabanan. Penyeker Pura Beji di Banjar Bongan Gede, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan hancur diterjang banjir. Selain merusak penyengker, jembatan beton penghubung akses menuju ke Pura Beji juga putus diterjang air yang meluap di Sungai Panahan. Kelihan Adat Bongan Gede I  Komang Suparman menjelaskan, air sungai meluap karena hujan deras sejak Senin pagi (17/10), mengakibatkan penyengker Pura Beji yang ada di bantaran sungai tenggelam dan roboh. Begitu juga jembatan beton penghubung akses menuju Pura Beji juga putus sehingga akses menuju ke Pura Beji tertutup.
 
Kepala Pelaksanan BPBD Tabanan I Nyoman Srinadha Giri langsung turun ke lokasi melihat runtuhan penyengker Pura Beji Bongan Gede. Ia mengatakan  kejadian ini merupakan bencana alam yang nantinya akan mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Silakan ajukan jumlah kerugiannya ke BPBD Tabanan agar bisa segera diproses,” jelasnya.