Negara, Bali Tribune
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) jenjang SMA dan MA telah berakhir Rabu (6/4), sedangkan UN jenjang SMK dan Kejar Paket C berakhir hari ini. Jumlah mata pelajaran yang diujikan untuk jenjang SMA dan MA sebanyak 6 pelajaran, jenjang SMK sebanyak 4 pelajaran dan Kejar Paket C sebanyak 7 pelajaran. Untuk jenjang SMK dan MA setiap harinya mengujikan 2 mata pelajaran dan SMK hanya satu mata pelajaran, sedangkan Kejar Paket C setiap harinya mengujikan 2 mata pelajaran dan 1 mata pelajaran pada hari terakhir.
Untuk jenjang pendidikan yang hari ini masih UN masing-masing untuk SMK melaksanakan ujian mata pelajaran Kejuruan (Produktif), dan Kejar Paket C melaksanakan ujian mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olah Raga Pariwisata dan Kebudayaan (Dikporaparbud) Kabupaten Jembrana, I Nengah Alit dikonfirmasi, Rabu (6/4), mengatakan UN untuk jenjang SMA dan MA memang sesuai jadwal secara nasional mendahului selesai sehari dibandingkan dengan SMK dan Kejar Paket C. Hal ini karena SMA hanya mengujikan 1 mata pelajaran setiap hari, dan untuk SMK penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) akan dibagi lagi dalam tiga sesi ujian dan di hari ke empat akan diujikan mata pelajaran khusus kejuruan (produktif) sesuai bidang keahlian. Untuk kejar paket memang ada satu pelajaran khusus yaitu Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diujikan dihari keempat. Ia menyebutkan seluruh dokumen UN SMA seperti LJK dan berita acara telah dikirim dari Rayon Jembrana ke Dinas Dikpora Provinsi Bali untuk dilakukan pemeriksaan scan komputer.
Terkait dengan naskah UN mata pelajaran kejuruan (produktif) khusus SMK yang mengalami keterlambatan pengiriman dari Dinas Dikpora Provinsi Bali, Ketua Panitia Penyelenggara UN Sub Rayon SMK yang juga Kepala SMK Negeri 1 Negara, I Putu Wardana mengatakan naskah UN baru diterima pihak panitia Sub Rayon SMK Rabu (6/3) siang dan Kamis pagi ini sudah didistribusikan ke masing-masing SMK,
UNBK Lebih Fleksibel
Seorang siswa SMK Negeri 1 Negara, peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Ni Luh Ayu Trisnawati (18) asal Banjar Anyar, Desa Baluk, Negara ditemui, Rabu kemarin, mengatakan UNBK jauh lebih mudah dan fleksibel. Ia menuturkan diawal sempat merasa ketakutan karena belum mengetahui dan terkesan seram, tapi setelah mengikuti ujian pemantapan dan ujian sekolah yang merupakan simulasi UNBK menjadi jauh lebih lega.
Ia juga mengaku lebih memilih ujian on line seperti ini ketimbang menggunakan test manual karena menurutnya lebih mudah dan tidak payah, peserta ujian tidak perlu membawa banyak alat, sehingga cukup belajar saja. Saat ujian tinggal masuk ruangan dan menjawab. Jika terjadi kesalahan tetap bisa mengoreksi jawaban tanpa harus susah menghapus seperti saat menggunakan LJK, ia juga mengaku lebih nyaman mengikuti UNBK.
Diakuinya dengan sistem ujian online ini, peserta tidak bisa kerjasama karena soal diacak secara on line dan ketika memberitahu teman harus mempertimbangkan waktu yang terus berjalan. Ia pun selama UNBK mengaku mengerjakan soal sampai habis waktu. Menurutnya, walaupun peserta terlambat masuk ruangan tetapi waktu juga tetap dihitung 120 menit per mata pelajaran, sehingga tidak ada yang dirugikan.