Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Unud dan Toyota Indonesia Gelar Seminar Nasional "Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan Bali Menuju Net-Zero Emission di Indonesia"

Bali Tribune / SEMINAR - Universitas Udayana bekerjasama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia menyelenggarakan Seminar Nasional 100 tahun Industri Otomotif Indonesia bertempat di Auditorium Widya Sabha Kampus Bukit Jimbaran. Rabu, (27/7).

balitribue.co.id | Badung - Universitas Udayana bekerjasama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia menyelenggarakan Seminar Nasional 100 tahun Industri Otomotif Indonesia bertempat di Auditorium Widya Sabha Kampus Bukit Jimbaran. Rabu, (27/7). Seminar Nasional yang bertemakan "Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan Bali Menuju Net-Zero Emission di Indonesia" ini merupakan langkah nyata Unud bekerjasama dengan dunia industri dalam upaya mengurangi emisi karbon. 

Seminar ini menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Pemerhati Lingkungan dan Pakar Ekonomi Sirkuler Dr. Alexander Sonny Keraf, Prof. I Wayan Budiasa Kepala SDGs LPPM Unud, Prof. Ida Ayu Dwi Giriantari Kepala Pusat Komunitas berbasis Energi Terbarukan Unud, Vice President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia Nandi Julyanto dengan moderator Prof. Dewa Made Priyantha Wedagama.

Rektor Unud Prof. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng.IPU didampingi Dekan FT Unud Ir. Ketut Sudarsana, ST.,Ph.D. mengatakan, sangat senang bekerjasama dengan PT Toyota yang salah satu bentuk kerjasamanya berkaitan dengan electrifying kendaraan produksi Toyota. Fakultas Teknik Unud juga  mendapatkan kehormatan karena dari awal dilibatkan dalam menciptakan produk–produk Toyota. 

"Pertama kita dimintakan masukan terkait dengan produk Toyota Fortuner, ini kita sudah berikan kepada Fakultas Teknik dan mahasiswa untuk mengkritisi berkaitan dengan produksi pada saat itu, apa kira-kira  yang belum terpenuhi, lebih baiknya seperti apa. Kami juga berterima kasih karena sudah diajak melakukan penelitian unjuk kinerja tentang kendaraan hybrid pada saat itu dan tugas itu sudah dilakukan melalui Fakultas Teknik. Keterlibatan Unud dalam proses bisnis Toyota juga terlihat dari pelaksanaan seminar ini. Unud adalah salah satu dari enam universitas lain yang secara bergantian  melakukan seminar. "Tentu ini sangat baik artinya segala sesuatunya berkaitan dengan penelitian, hasil kajian harus dimulai dari kampus, karena di kampus kita melakukan kajian berdasarkan scientific research, kampus harus memulai untuk membantu industri dalam hal ini untuk electrifikasi kendaraan yang ada di Indonesia", ujarnya. 

Tema Seminar Nasional yang diangkat pada hari ini sangat erat berkaitan dengan visi pariwisata Bali yaitu pariwisata hijau. Mengingat sektor pariwisata yang tidak bisa dilepaskan dari sektor trasnportasi, maka segala kendaraan yang digunakan untuk aktivitas pariwisata diharapkan juga menggunakan produk dan bahan yang ramah lingkungan. 

Rektor  berharap dari seminar ini dapat  memberikan rekomendasi pada stakeholder dan juga pada Pemprov Bali dalam menerapkan konsep- konsep pariwisata hijau dengan net zero emissionnya. Unud siap berkontribusi dalam mewujudkan net zero emission.

Sementara itu Vice President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia Nandi Julyanto mengatakan, Toyota memiliki banyak jalan untuk mencapai electrifikasi itu, mulai dari biofuel, upaya – upaya  mengurangi emisi seperti dengan produk hybrid vehicle. Toyota juga bukan hanya menciptakan produk ramah lingkungan, tapi juga berkaitan dengan logistrik yang dimiliki serta manufakturingnya sendiri. 
 

"Tahun ini kami juga  memakai solar panel di atas seluruh atap dengan target sekitar 7 MW dan tahun ini kita baru pasang 3 MW, itu kira-kira sudah 45% dari energi yang kita gunakan, kami akan terus mengembangkan hal - hal itu termasuk dalam hal ini mengurangi pemakaian resources. Selain ramah lingkungan, upaya dari pencapaian tersebut juga dapat mencapai circular economy baik upaya recycle bersama – sama regional dan global office untuk menggunakan material - material yang ramah lingkungan. "Kita lagi menyelidiki serat –serat yang bisa dipakai untuk mengganti plastic", imbuhnya.

Melalui seminar ini, Toyota ingin mengedukasi  bahwa untuk mencapai net zero emission, bukan hanya soal produk dan teknologi yang perlu diperhatikan, akan tetapi juga orang yang melakukannya yaitu SDM. SDM dalam hal ini harus benar–benar menyadari dan mau melakukan. 

Sementara itu Pemerhati Lingkungan dan Pakar Ekonomi Sirkuler Dr. Alexander Sonny Keraf mengapresiasi adanya seminar ini sebagai upaya penyadaran bersama pentingnya menjaga bumi yang mengakibatkan perubahan iklim. Upaya menuju net zero emission tidak dapat dilakukan sendiri tapi perlu pendekatan pentahelix yaitu industry, akademisi, pemerintah, masyarakat dan media.

 

Sumber: https://www.unud.ac.id

 
wartawan
ARW
Category

Seminar “Namaste India" Soroti Perdagangan, Teknologi, dan Pariwisata

balitribune.co.id | Denpasar - Konsulat Jenderal India di Bali, akhir pekan lalu menyelenggarakan seminar pariwisata bertajuk “Namaste India: The Sacred Journey” yang menyoroti Negara Bagian Uttarakhand dan Madhya Pradesh, serta peluang bidang perdagangan, teknologi, dan pariwisata. Termasuk agama, seni, dan budaya Bali yang mirip dengan tradisi masyarakat India.

Baca Selengkapnya icon click

Pemkot Denpasar Uji Coba Shuttle Bus Listrik di Sanur

balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar memulai melakukan uji coba shuttle bus listrik di Sanur. Dalam uji coba ini diturunkan 6 unit shuttle bus, Minggu (10/8). Hal ini sebagai upaya mendukung transportasi pariwisata di kawasan Sanur dan juga mengurangi kemacetan. 

Shuttle ini melayani wisatawan maupun karyawan perusahaan dari lokasi parkir menuju tempat kerja. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Gunakan Limbah Beracun, DLHK Badung Segel Usaha Pembuatan Gentong

balitribune.co.id | Mangupura - Sebuah usaha pembuatan gentong berbahan tanah liat di wilayah Desa Adat Anggungan, Kelurahan Lukluk, Kecamatan Mengwi disegel Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung. Pasalnya, usaha itu disinyalir menggunakan limbah berbahaya B3 (Bahan Berbahaya Beracun).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.