Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Usai Hibahkan Tanah ke Desa Adat, Krama Sukasada Doakan Wayan Koster jadi Gubernur Bali 2 Periode

Bali Tribune / DISERAHKAN - Hibah tanah Pemerintah Provinsi Bali kepada Desa Adat Sukasada diserahkan langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Pj. Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana dan Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna, Minggu (Redite Paing, Sinta) 21 Mei 2023 di Wantilan Pura Desa Sukasada, Buleleng

balitribune.co.id | SingarajaBandesa Adat, Prajuru dan Krama/warga Desa Adat Sukasada, Kabupaten Buleleng menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Bali, Wayan Koster yang sekaligus menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, karena atas ketulusannya memberikan hibah tanah Pemerintah Provinsi Bali seluas 35 Are sebagai wujud nyata di dalam menguatkan kedudukan, tugas, dan fungsi desa adat sesuai pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali.

Hibah tanah Pemerintah Provinsi Bali kepada Desa Adat Sukasada diserahkan langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Pj. Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana dan Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna, Minggu (Redite Paing, Sinta) 21 Mei 2023 di Wantilan Pura Desa Sukasada yang disaksikan secara langsung oleh Anggota DPRD Bali, Dewa Nyoman Rai, Anggota DPRD Buleleng, Sekda Buleleng, Gede Suyasa, Kepala BPKAD Provinsi Bali, I Dewa Tagel Wirasa, Kepala BPN Buleleng dan tokoh masyarakat Buleleng, Nyoman Sutjidra.

Berkat hibah tanah yang diperoleh Desa Adat Sukasada dari Gubernur Bali, menjadikan desa adat yang berada di wilayah Kecamatan Sukasada, Buleleng ini mencatatkan diri untuk pertama kali dalam sejarah memiliki Druwe atau aset yang terjadi di era kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster. Mengingat sebelumnya Desa Adat Sukasada tidak memiliki aset berupa tanah pelaba.

Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan, sebelum aset tanah Pemerintah Provinsi Bali ini dihibahkan, Bandesa Adat, Prajuru dan Tokoh Desa Adat Sukasada sempat beraudiensi ke Jayasabha pada setahun yang lalu dengan menyampaikan permohonan agar tanah Provinsi Bali yang ada di Sukasada seluas 35 Are bisa dihibahkan menjadi aset Desa Adat Sukasada. 

"Atas permohonan itu, saya tidak bisa langsung memberikan keputusan. Namun saya terlebih dahulu harus melihat apakah lahan ini akan dipergunakan oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk pengembangan infrastruktur perkantoran atau sarana prasarana pemerintahan. Apakah juga lahan ini potensial untuk meningkatkan nilai ekonomi yang bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Provinsi Bali dan kepentingan sosial kemasyarakatan. Karena itu, saya berdiskusi dengan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Bali dengan hasil yaitu pertama, lahan ini tidak akan kita pakai untuk membangun kantor dan unit layanan Pemerintah Provinsi Bali," beber Gubernur Koster.

Lebih lanjut pihaknya membeberkan, kedua, lahan ini juga tidak layak untuk membangun mall, karena lokasinya tidak strategis untuk mewujudkan pembangunan komersial. "Atas hal itu, kami pertimbangkan lahan ini dihibahkan kepada desa adat,” tegas mantan Anggota DPR RI 3 periode dari Fraksi PDI Perjuangan Provinsi Bali ini yang disambut apresiasi tepuk tangan. 

Menurutnya, apabila lahan tersebut terus dibiarkan, maka aset ini tidak terkelola dengan baik dan tidak diberdayakan sebagai penghasil nilai ekonomi hingga nilai sosial yang memberikan dampak kebutuhan strategis bagi masyarakat. “Aset ini bisa saja diberikan dengan status pinjam atau sewa, namun saya kasihan kepada desa adat. Jadi karena itu, kita ikhlas dihibahkan ke desa adat,” jelas orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Bali ini yang disambut rasa syukur oleh Krama Desa Adat Sukasada. 

Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini berpesan supaya aset tanah yang sudah diterima dalam bentuk hibah betul-betul dimanfaatkan oleh Desa Adat Sukasada dan harus menjadi aset yang permanen milik desa adat, tidak boleh dijual atau tidak boleh dialih tangan. Namun aset tanah ini harus selama-lamanya menjadi aset milik desa adat. "Karena itu, saya meminta Kepala BPKAD Provinsi Bali bersama Kepala BPN Buleleng agar di dalam sertifikat tanah dicantumkan poin tidak boleh beralih kepemilikan, tetapi harus selama-lamanya menjadi aset desa adat. Kalau nanti ditengah jalan ada penyimpangan, misalnya dijual, maka akan dituntut secara hukum dan mendapatkan hukuman niskala,” tegas Gubernur Bali, Wayan Koster.

Ia meminta Desa Adat Sukasada memanfaatkan aset tanah ini untuk mengembangkan Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (BUPDA), atau kepentingan adat, seni budaya, pendidikan, kesehatan dan sebagainya secara optimal. “Mengapa Kami menghibahkan kepada desa adat, kalau itu terus-terusan menjadi milik provinsi tidak akan berfungsi secara optimal, kalau disewakan juga uangnya sedikit, diberdayakan secara ekonomi juga nilainya sangat kecil. Tetapi 35 Are untuk desa adat, ini nilai yang sangat besar. Karena kata warga di Sukasada tanah ini per Are-nya bernilai Rp 300 juta, jadi kalau dihitung Rp 300 juta dikali 35, maka nilai totalnya mencapai Rp 10.500.000.000. Ini nilai yang sangat besar, jadi tolong dimanfaatkan dengan baik,” tutup Gubernur Wayan Koster.

Bandesa Adat Sukasada, Jro Putu Joni Sandiasa menyampaikan rasa bahagia dan syukurnya kepada Gubernur Bali, Wayan Koster, karena dengan tulus telah memberikan hibah tanah kepada Desa Adat Sukasada. Sehingga merupakan hari yang bersejarah bagi Desa Adat Sukasada, mengingat selama ini Desa Adat Sukasada tidak mempunyaiaset apa-apa atau tanah pelaba. 

"Selaku Bandesa Adat dan mewakili Krama Desa Adat Sukasada, kami Menghaturkan terimakasih kepada Gubernur Bali, bapak Wayan Koster yang telah memperhatikan keinginan desa adat. Kami mendoakan dan berharap agar  kepemimpinan bapak Wayan Koster terus berlanjut di periode kedua sebagai Gubernur Bali, karena sudah terbukti memberikan program yangnyata untuk masyarakat,” ujar Bendesa Adat Sukasada yang disambut dengan nada dukungan oleh Krama Desa Adat Sukasada dengan  menyampaikan nada Wayan Koster, Gubernur Bali 2 periode, merdeka. 

wartawan
YUE
Category

SMP PGRI 7 Denpasar Pilih Jalur Kekeluargaan Selesaikan Kasus Dugaan Penganiayaan

balitribune.co.id | Denpasar - Dugaan kasus penganiayaan terhadap seorang siswi SMP PGRI 7 Denpasar oleh rekan sekelasnya telah diselesaikan melalui jalur kekeluargaan. Penyelesaian ini dilakukan setelah pertemuan antara orang tua siswa, pihak sekolah, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Bali, serta Tim Renakta Polda Bali pada Sabtu (10/5).

Baca Selengkapnya icon click

Epilepsi Kambuh Warga Songan Tenggelam di Danau Batur

balitribune.co.id | Bangli - Naas benar nasib I Nengah Muada, pasalnya pria asal Banjar Ulun Danu Desa Songan B ,Kecamatan Kintamani, Bangli ditemukan tewas karena tenggelam di danau Batur, pada Senin (12/5) sekitar pukul 04.30 wita. Kuat dugaan korban tenggelam karena penyakit eplilepsi yang di derita kambuh saat memeriksa jala perangkap ikan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dihibur Artis Bali, Malam Resepsi HUT Bangli Dipadati Warga

balitribune.co.id | Bangli - Ribuan warga memadati Alun-alun Bangli saat resepsi perayaan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bangli yang ke-821 pada Sabtu malam (10/5). Acara kian meriah dengan menampilkan sejumlah artis Bali. Saat itu juga diserahkan piala bagi para pemenang berbagai lomba. Salah satunya yang paling dinanti ialah pemenang lomba penjor. 

Baca Selengkapnya icon click

Bali Spirit Festival Mengangkat Ubud dan Pulau Dewata Sebagai Pusat Kebugaran Dunia

balitribune.co.id | Ubud - Bali Spirit Festival ke-16 secara resmi dibuka oleh Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggaraan Kegiatan/Event Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Vinsensius Jemadu pada 7 Mei 2025 dengan tema "Follow Your Spirit". Hal ini menandai awal dari perayaan tahunan yang menggabungkan yoga, musik dunia, penyembuhan holistik, dan transformasi pribadi di jantung spiritual Bali, Ubud Kabupaten Gianyar. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Koster: Bali Tidak Butuh Ormas Berkedok Menjaga Keamanan

balitribune.co.id | Denpasar - Kehidupan masyarakat Bali diselenggarakan dengan tatanan untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis guna menjaga kekuatan unteng alam, manusia, dan kebudayaan Bali demi Nindihin Gumi Bali. Kehidupan masyarakat Bali diwarnai berbagai unsur yang bersifat perorangan dan kelompok seperti suku, agama, ras, dan golongan yang dapat bergabung dalam berbagai organisasi, termasuk organisasi kemasyarakatan (Ormas).

Baca Selengkapnya icon click

Sampah Plastik Pemberontak Planet Bumi

balitribune.co.id | Ketika kesadaran manusia gagal mengharmoniskan Alam dan lalai ajaran Tri Hita Karana maka suka tidak suka, cepat atau lambat musibah siap melanda umat manusia di bumi.  Lantas apakah sampah itu memberontak seperti halnya pemberontak yang mengkudeta  bumi? Hiruk pikuk sampah sudah malang melintang di hampir semua media sosial bahkan menjadi riak-riak perdebatan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.