Video Porno Viral Coreng Citra Jembrana, Kalangan Remaja Kecewa | Bali Tribune
Diposting : 5 September 2018 21:46
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Putu Sukma Dewi Widiyanti

BALI TRIBUNE - Beredarnya video porno yang diperankan oleh anak usia di bawah umur di Jembrana, juga mengundang keprihatinan kalangan remaja. Salah satunya mengemuka dari Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Nasional 2018 asal Jembrana, Ni Putu Sukma Dewi  Widiyanti (16). Siswi kelas XI SMA Negeri 2 Negara ini mengutarakan kekecewaan sekaligus keprihatinannya atas merebaknya kasus yang kembali mencoreng nama baik Jembrana.

Sebagai bagian dari generasi muda Jembrana, secara tegas ia menyatakan tidak setuju apabila pascakasus tersebut merebak, justru seluruh anak muda Jembrana distempel negatif. Menurutnya, masih banyak anak muda Jembrana yang berprilaku positif, sehat bahkan berprestasi.

“Saya baca dari berbagai pemberitaan serta informasi di media sosial banyak sekali tudingan negatif terhadap anak muda Jembrana. Ini tidak fair bagi kami, karena itu bukan mencerminkan keseluruhan pemuda Jembrana. Melainkan perbuatan oknum dan entah disengaja videonya menjadi viral. Masih banyak kok dari mereka  yang punya prestasi," cetusnya.

Ia mengakui kasus tersebut memang berdampak negatif terhadap citra remaja Jembrana, utamanya remaja perempuan. Apalagi Video mesum tersebut telah beredar luas melalui dunia maya, bahkan telah menjadi perbincangan publik.

Sesungguhnya menurut Sukma, kejadian itu bisa dihindari. Terlebih lagi sudah banyak edukasi yang diberikan pemerintah daerah maupun pihak sekolah akan pentingnya prilaku sehat pada remaja. Fasilitas-fasilitas yang mengakomodir keinginan anak muda juga banyak seperti ruang terbuka, sarana prasarana olahraga hingga pentas seni remaja yang rutin digelar bagi mereka yang hobi berkesenian sehingga bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan hobi dan waktu luang.

Untuk itu, kepada  para remaja dara asal Banyubiru ini mengingatkan agar selalu berhati-hati dalam pergaulan, sehingga kejadian serupa tidak terulang. Pacaran menurutnya hal yang wajar, terlebih saat menikmati masa remaja namun tentu ada batasnya, mana yang boleh dan tidak untuk dilakukan.

“Sewajarnya dan ingat batasan. Karena tugas utama kita sebagai remaja yang masih sekolah adalah belajar menuntut ilmu untuk masa depan, bekal hari tua nanti,” tegas Sukma.

Bahkan Ia juga menyebut tindakan asusila ini menjadi ancaman yang harus bisa ditanggulangi  generasi muda. Ia mengajak kalangan anak muda untuk berhenti ikut memviralkan sesuatu yang tentunya akan sangat merugikan  masyarakat Jembrana.

“Kasus ini bagian dari pelajaran kita semua bagaimana bertanggung jawab saat menggunakan media sosial. Saya juga  ingin  anak muda Jembrana  bangkit, bersama-sama merubah stigma negatif agar tidak terus-terusan melekat. Caranya  dengan menunjukkan prestasi serta kreativitas, apapun bidangnya,“ tandasnya.