Virus Covid-19 Kembali Memakan Korban, Satu Warga Berdomisili Denpasar Meninggal Dunia | Bali Tribune
Diposting : 22 April 2020 17:19
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune / Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Denpasar, Dewa Gede Rai
balitribune.co.id | Denpasar - Virus Covid-19 kembali memakan korban. Kali ini, satu pasien positif Covid-19 yang diketahui berdomisili di Denpasar meninggal  dunia. Warga Denpasar kelahiran Jembrana ini menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (21/4) malam setelah sempat menjalani perawatan di RSUP Sanglah Denpasar. 
 
Dari informasi yang beredar disebutkan salah satu pasien positif Covid-19 di RSUP Sanglah meninggal dunia pada Selasa (21/4). Disebutkan pula, pasien berjenis kelamin laki-laki ini berusia 53 tahun dan berdomisili di Kesiman, Denpasar.
 
Dikonfirmasi terkait informasi ini, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Denpasar, Dewa Gede Rai, membenarkan hal tersebut. "Iya benar, satu meninggal, berdomisili di Denpasar. Jenis kelamin laki-laki, usia 53 tahun," ujar Dewa Rai. 
 
Dikatakan,  pasien positif Covid-19 meninggal pada Selasa (21/4). Adapun riwayat pasien meninggal, sebut Dewa Rai, merupakan mantan Pekerja Migran Indonesia. "Pasien punya riwayat perjalanan ke negara terjangkit.  Merupakan mantan PMI.  Almarhum tiba di Bali pada 4 April 2020. Kemudian diambil Swab pada 5 April hasilnya positif Covid-19. Pasien kemudian dirawat   pada 6 April di RSUP Sanglah. Dan pada Selasa (21/4) meninggal, pasien meninggal dengan riwayat pneumonia berat," ujar Dewa Rai. 
 
Ditanya, apa benar yang bersangkutan berdomisili di Kesiman Denpasar, Dewa Rai hanya menjelaskan bahwa pasien tinggal dan berdomisili di Denpasar. Tepatnya di  Kecamatan Denpasar Timur. "Pasien kelahiran Jembrana, tetapi tinggal di Denpasar. Tepatnya Denpasar Timur," ujarnya.
 
Dijelaskan lebih lanjut, rencananya pasien tersebut akan dikremasi di Krematorium Mumbul Jl By Pass Ngurah Rai, Kuta Selatan, Kabupaten Badung pada Rabu (22/4). "Rencananya akan di kremasi di krematorium mumbul. Proses kremasi tetap memperhatikan SOP penanganan pasien positif Covid-19," ujarnya.