Negara, Bali Tribune
Kasus Demam Berdarah (DB) yang kini merebak di Kabupaten Jembrana mendapat perhatian serius Bupati Jembrana I Putu Artha. Meski Pemkab Jembrana melalui Dinas Kesehatan secara rutin telah melakukan upaya pencegahan bersama masyarakat melalui PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) maupun fogging, namun di beberapa lokasi masih dipandang rawan DB.
Untuk mencegah meluasnya wabah DB, Selasa (5/4) Bupati Jembrana I Putu Artha dan Wakilnya I Made Kembang Hartawan, bersama petugas dari Dinas Kesehatan turun langsung melakukan foging di wilayah Kelurahan Banjar Tengah dan Kelurahan Lelateng. Bupati Artha dan Wabup Kembang bahkan melakukan penyemprotan langsung di sejumlah titik yang dipandang rawan sarang nyamuk yang menjadi pemicu DB.
Fogging yang dilakukan Artha-Kembang ini sebagai langkah antisipasi mengurangi dan mencegah terjadinya kasus-kasus baru penyakit DB yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aides Aigypti. Fogging merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk membunuh nyamuk dewasa, sementara untuk membunuh jentik-jentik nyamuk harus dilakukan dengan PSN dengan sistem tiga M yaitu Menguras, Menutup dan Mengubur. Selain dapat dilakukan dengan menaburkan abate di penampungan air.
Bupati Artha menyebutkan, untuk menekan meluasnya wabah Demam Berdarah, partisipasi masyarakat sangat diperlukan dan menjadi faktor utama dalam mencegah dan memberantas sarang nyamuk dengan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. “Langkah sederhana untuk menghindari gigitan nyamuk adalah dengan melaksanakan tiga M yaitu menguras, menutup dan mengubur di lingkungan rumah masing-masing,” kata Bupati Artha.
Wabup Kembang menyebutkan, fogging tidak sepenuhnya dapat memberantas kasus DB, namun yang terpenting adalah peran serta masyarakat untuk melaksanakan tiga M. “Apa yang kami lakukan adalah bentuk kepedulian bersama masyarakat terhadap wabah DB,” kata Kembang.
Kepala Dinas Kesehatan dr. Putu Suasta mengakui, jumlah kasus DB di Jembrana mengalami peningkatan. Hingga awal bulan April tercatat sudah ada 222 kasus. Untuk itu pihaknya secara terus menerus melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan. Tempat-tempat penampungan air di rumah tangga setiap minggu harus dibersihkan, begitupun benda-benda yang digenangi air harus dibersihkan. Sedangkan untuk penampungan air yang tertutup bisa dilakukan dengan menaburkan abate untuk memberantas jentik-jentik nyamuk. Abate, kata dr. Suasta bisa diperoleh di puskesmas terdekat secara gratis.