
balitribune.co.id | Negara - Ditengah meningkatnya permintaan hewan kurban khususnya sapi menjelang Idul Adha, masyarakat kini dibuat khawatir dterhadap penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi belakangan ini. Kesehatan daging kurban kini menjadi perhatian serius. Instansi terkait menerjunkan petugas untuk mengecek kesehatan hewan kurban.
Penyebaran virus PMK kini menimbulkan kekhawatiran, tidak hanya dikalangan peternak, namun juga dikalangan konsumen daging. Terlebih disaat umat muslim di Jembrana hendak merayakan Idul Adha. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Jembrana I Made Tarma menyebutkan enam ekor sapi dan 28 ekor kambing yang akan didistribusikan ke 34 Masjid yang ada di Jembrana. “Penyerahan pada 9 Juli mendatang termasuk juga akan diserahkan sapi bantuan dari Bapak Presiden RI," ujarnya.
Ditengah kebutuhan hewan kurban yang kini meningkat, instansi terkait mengintensifkan berbagai upaya pencegahan. Salah satunya pengawasan terhadap kesehatan hewan kurban yang akan di potong saat Idul Adha. Petugas medic veteriner diterjunkan ke lokasi sentra penjualan hewan kurban untuk melakukan pengecekan. Pengecekan kondisi hewan kurban di Jembrana ini telah dilaksanakan mulai Rabu (6/7). Bahkan pemeriksaan kesehatan akan dilakukan terhadap daging kurban di lokasi pemotongan.
Kesehatan hewan kurban ini menjadi atensi pimpinan daerah di Jembrana. Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, Kamis (7/7) mengaku pihaknya juga turun langsung memantau pengecekan kesehatan hewan yang dilakukan oleh jajarannya. Pihaknya memastikan hewan kurban di Jembrana dalam kondisi sehat. “Kami sudah melihat kondisi kesehatan hewan tersebut. Sudah dijelaskan juga kondisi kesehatan hewan oleh doker hewan. Dengan menunjukan ciri-ciri dari hewan ternak tersebut dalam keadaan sehat," ujarnya.
"Dokter hewan telah melakukan observasi, kemudian kami juga sudah lihat secara langsung. Tanda pada mulut dan kuku hewan semua dalam kondisi baik dan bersih" imbuhnya. Pihaknya menjamin kondisi hewan kurban yang tersedia dan yang akan diserahkan kepada umat muslim di Jembrana saat hari raya Idul Adha semua sudah dalam keadaan sehat.
"Kami juga sudah makan daging kambing. Itu saya lakukan untuk membuktikan bahwa kuliner di Jembrana terutama berbahan daging bebas dari PMK,” ungkapnya.
Ia menyatakan Pemerintah Kabupaten Jembrana bersama TNI-Polri telah melakukan tindakan Preventif guna mengatasi PMK.
“Jembrana mendapat apresiasi dari BNPB karena telah melakukan reaksi cepat terhadap penyebaran PMK pada hewan. Cepat itu dari segi penanganan, antisipasi, serta Tim Satgas yang semua bekerja dengan cepat. Sinergitas Fokopimda bersama OPD terkait serta masyarakat dan para tokoh juga sangat baik. termasuk para perternak di Jembrana yang juga selalu koperatif,” tandasnya.