Diposting : 8 August 2018 09:24
I Made Darna - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa mengunjungi beberapa lokasi yang terkena dampak gempa cukup parah, Senin (6/8) kemarin. Terutama di daerah Badung Utara, karena sejumlah tempat suci dan rumah warga rusak parah akibat gempa 7,0 SR yang mengguncang Lombok Utara, NTB, pada Minggu (5/8) malam.
Turut mendampingi Wabup Suiasa adalah Kepala Badan BPBD Badung I Nyoman Wijaya, Camat Petang IB. Natha Manuaba, Perbekel Petang I Gusti Ngurah Lanang Umbara.
Adapun wilayah yang dikunjungi di Petang, yaitu Pura Luhur Pucak Mangu. Di Pura Puncak Mangu ada beberapa bangunan suci seperti meru, tembok penyengker yang mengalami kerusakan yang cukup parah serta candi bentar agung yang mengalami keretakan. “Karena beberapa hari kedepan di Pura Pucak Mangu akan dilaksanakan upacara puja wali, makanya ini harus mendapat penanganan yang serius,” kata Wabup Suiasa disela-sela kunjungan.
Usai melakukan kunjungan di Pura Pucak Mangu, Wabup Suaisa beserta rombongan melanjutkan kunbjungannya di Pura Desa Auman dimana wantilan Pura Desa Auman mengalami kerusakan yang sangat parah. “Ini juga harus mendapat penanganan segera karena wantilan ini disamping dipakai sebagi pesamuan atau pertemuan warga setempat juga dipakai sebagai Balai Gong,” katanya. Tidak itu saja Wantilan Pura Dalem Auman yang baru saja selesai pembangunannya, dipelaspas serta diresmikan oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta juga rusak.
Walau gempa telah membuat sejumlah tempat suci dan rumah warga rusak, namun pihaknya juga bersyukur bencana yang terjadi tidak menimbulkan jatuhnya korban. Wabup Suiasa juga memberikan apresiasi kinerja BPBD Badung, aparat terkait ditingkat kecamatan dan desa/kelurahan yang bergerak cepat memberikan bantuan kepada masyakara yang menjadi korban gempa.
Wabup Suiasa menegaskan, Pemkab Badung akan mensuport terhadap dampak bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Badung. “Tapi ini tentu juga menjadi tanggung jawab bersama mengingat bencana merupakan sebuah tragedi yang datang kapan saja. Dampaknya tentu dirasakan oleh masyarakat yang mengalami secara langsung secara materi dan psikologi,” katanya.
Sebagai tindaklanjut dari kunjungannya tersebut, Wabup Suiasa pun telah memerintahkan jajarannya untuk mendata secara pasti warga yang terkena dampak gempa. “Sejaun ini kami menerima laporan, kerusakan bangunan baik itu tempat suci dan rumah menimbulkan kerugian mencapai mencapai Rp 7 sampai Rp 15 miliar,” jelasnya.